kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batas toleransi 20%-30%


Jumat, 25 Mei 2018 / 14:51 WIB
Batas toleransi 20%-30%
ILUSTRASI. ANALISIS - Shinta Kamdani


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Tri Adi

Kita semua sudah tahu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak pada meningkatnya beban biaya impor. Dampak itu tentu terasa sekali bagi pengusaha yang kerap mengimpor bahan baku untuk diproduksi dan kemudian dipasarkan untuk pasar dalam negeri.

Jika bahan baku impor tersebut kembali dipasarkan di pasar luar negeri tentu saja bisa dikompensasikan. Mengingat pendapatan dalam mata uang dollar AS.

Masalahnya, industri dalam negeri sangat ketergantungan terhadap pasokan bahan baku impor tersebut. Hanya sebagian kecil produk yang kemudian bisa ekspor, karena mayoritas untuk memenuhi kebutuhan domestik. Kondisi demikian yang harus diantisipasi bagaimana kelanjutan usaha industri lokal ini.

Sampai saat ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada di level Rp 14.100, yang sudah mulai berdampak pada kenaikan harga. Mungkin sementara ada perusahaan yang memutuskan menaikkan harga, ada juga yang belum. Sebab, masing-masing produk tentu mempunyai margin yang berbeda-beda.

Tidak ada angka pasti terkait berapa pelemahan rupiah yang bisa ditoleransi oleh para pengusaha. Tapi menurut saya, jika pelemahan rupiah terhadap dollar AS menyebabkan kenaikan biaya produksi sebesar 20%–30%, pengusaha masih bisa menahan harga. Itupun tidak bisa disama-ratakan. Semuanya kembali lagi bagaimana setiap perusahaan mengambil margin selama ini.

Fenomena pelemahan rupiah memang bukan yang pertama kali. Pengusaha lama pasti sudah bisa mengantisipasi pelemahan tersebut. Perusahaan besar misalnya, bisa melakukan lindung nilai atau hedging untuk menjaga harga jual produknya.

Masalahnya, perusahaan kecil dan menengah mana mungkin bisa melakukan lindung nilai dengan jumlah besar. Oleh sebab itu pengusaha sangat berharap intervensi pemerintah untuk menjaga agar pelemahan rupiah terhadap dollar AS tidak terus berlangsung.

Shinta Widjaja Kamdani
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×