kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berteman sampah


Jumat, 16 Maret 2018 / 15:40 WIB
Berteman sampah


| Editor: Tri Adi

Pada awal Maret ini, video seorang bule asal Inggris berenang di antara sampah plastik yang tebal di laut Nusa Penida, Bali, menjadi viral di media sosial. Sang penyelam bernama Rich Horner. Dalam video yang tersebar itu, tampak Rich merekam kondisi laut di Bali yang menyedihkan. Dalam video itu juga tampak jelas terlihat bagaimana sampah-sampah tersebut bergerak mengikuti arus di antara ikan-ikan yang berenang. Rich yang sudah tinggal di Bali selama lima tahun mengatakan, dirinya tidak pernah melihat plastik dalam skala yang besar seperti ini sebelumnya.

Potret pantai di Bali penuh sampah memang bukan hal yang baru. Bahkan pada Desember 2017, pemerintah daerah Bali mendeklarasikan 'Bali darurat sampah', seiring kian menggunungnya sampah di wilayah ini. Melansir Kompas.com, dalam masalah sampah di laut, Indonesia berada di urutan kedua setelah China sebagai penyumbang terbesar puing-puing laut. Jumlah sampah yang dihasilkan oleh Indonesia mencapai 1,29 juta metrik ton.

Memang pemerintah Bali tidak tinggal diam seiring memburuknya masalah ini. Setelah mendeklarasikan 'darurat sampah' di sepanjang 6 kilometer yang mencakup pantai Jimbaran, Kuta, dan Seminyak, pemda Bali juga telah mengerahkan 700 petugas kebersihan dan 35 truk untuk membuang 100 ton sampah setiap harinya dari laut. Apa upaya itu cukup? Rupanya tidak. Masalah sampah di laut Bali kian menjadi-jadi hingga sekarang.

Mungkin sudah saatnya pemerintah mulai memikirkan cara lain untuk memanfaatkan sampah plastik di laut Bali. Alih-alih memusuhi, ada baiknya berteman dengan sampah. Cara yang digunakan produsen sepatu dunia Adidas, bisa ditiru. Yakni dengan mengolah sampah plastik di laut menjadi sepatu keren. CNBC melaporkan, pada tahun lalu, produsen sepatu asal Jerman ini meluncurkan tiga versi anyar sepatu UltraBoost yang dibuat dari sampah plastik yang ditemukan di laut. Untuk membuat setiap pasang sepatu, dibutuhkan sekitar 11 plastik botol. Peminat sepatu ini rupanya cukup tinggi. Terbukti dari hasil penjualan yang dibukukan Adidas yang mencapai 1 juta pasang sepatu di 2017.

Bali terkenal sebagai surganya perajin kreatif. Bukan hanya sepatu, saya sangat yakin, sampah di pantai Bali bisa dikreasikan menjadi beragam kerajinan lain. Tinggal bagaimana pemerintah mengelola dan memberikan pelatihan yang tepat terkait hal ini. Dengan penanganan yang ciamik, jangan-jangan sampah malah jadi hal yang dinanti-nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×