kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cermati kabar dari Amerika


Selasa, 17 April 2018 / 14:11 WIB
Cermati kabar dari Amerika


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Tri Adi

Akhir pekan lalu, Moody's Investors Service menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2. Moody's juga menaikkan peringkat untuk lima perusahaan di Indonesia di bidang infrastruktur energi dan perhubungan serta menyematkan outlook positif bagi lima perusahaan ini.

Memang, ini merupakan kabar positif. Tapi apakah harus disambut dengan gegap gempita? Saya rasa tidak. Tidak perlu seperti itu.

Saya memandang, kenaikan peringkat bagi Indonesia, serta untuk lima perusahaan infrastruktur serta beberapa bank sebagai sesuatu yang biasa saja. Sebab, secara fundamental tak ada yang berubah.

Bagi IHSG juga sebenarnya kenaikan atau penurunan peringkat ini tidak berpengaruh. Buktinya, net sell investor asing tetap terjadi.

Soal apakah kenaikan peringkat ini, bursa Indonesia mampu menarik minat investor untuk masuk, tidak sepenuhnya benar. Mengapa? Karena dalam jangka panjang, Indonesia memang salah satu negara yang paling menarik untuk berinvestasi didorong komoditas yang kembali menjadi primadona.

Yang paling penting saat ini adalah pergerakan bursa AS sebagai benchmark untuk IHSG. Kabar dari AS seringkali menentukan arah bursa Indonesia.

Kabar kenaikan peringkat bisa ditanggapi sesuai persepsi masing-masing pihak.Investor, sekuritas maupun asset management misalnya harus memutuskan apa yg terbaik bagi portofolionya.

Saat ini juga bukan waktu tepat untuk masuk pasar surat utang pemerintah. Sebab, rupiah masih tertekan dan ada peluang naiknya suku bunga di AS pada Juni nanti. Jadi saya rasa belum tepat berinvestasi di Indonesian sovereign bonds.

Selain itu, saya pun sudah kehilangan kepercayaan kepada lembaga pemeringkat seperti Moody's dan S&P. Terutama pasca krisis subprime mortgage, mereka tak ubahnya seperti rating shop yang memberi rating pada perusahaan berdasarkan pesanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×