kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong industri pengolahan


Rabu, 17 Januari 2018 / 15:16 WIB
Dorong industri pengolahan


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Tri Adi

Jika berbicara soal pertumbuhan ekonomi yang ideal, menurut saya saat ini Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi ideal. Melihat pengalaman negara lain yang pindah dari middle income country ke high income, seperti China, Jepang, Korea Selatan, mereka mencapai pertumbuhan tinggi saat porsi investasinya di atas 40%.

Sementara Indonesia porsi konsumsinya yang besar. Sehingga, investasi harus dipacu. Dari situ, kita bisa mengarah pada sektoralnya. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang ideal karena mengandalkan komoditas seperti komoditas perkebunan dan migas. Harusnya, Indonesia mengarahkan ke industri pengolahan, investasinya juga perlu diarahkan ke sana.

Infrastruktur juga harus bisa dukung berkembangnya manufaktur. Sebab, jarang ada negara yang bisa jadi pendapatan menengah atas tanpa melewati sektor manufakturnya dulu.

Yang perlu didorong utamanya adalah manufaktur yang berorientasi ekspor. Sebab, dari situ kita akan punya devisa. Kalau utang luar negeri besar tapi tidak dapat devisa dari ekspor, debt service ratio-nya akan bermasalah. Jadi, Indonesia belum bisa dibilang ideal.

Menggenjot pertumbuhan ekonomi dari konsumsi juga bisa dikatakan tidak berkelanjutan karena itu harus dipenuhi baik dari produksi dalam negeri dan impor. Nah, impor juga beberapa sektor belum ideal, masih lebih banyak bahan baku impor dan barang modal.

Sebenarnya langkah pemerintah sudah tepat dengan membangun infrastruktur, tapi infrastruktur ini harus bisa dukung berkembangnya manufaktur yang orientasi ekspor.Indonesia bisa mencontoh Korea yang dulu masuknya dari tekstil dan produk tekstil di tahun 60-an. Dasar pondasinya dari ekspor, baru infrastruktur, lalu berkembang ke industri beratnya di sektor otomotif baru masuk ke elektronik, lalu hi-tech, sekarang baru hiburan dan jasa.

Perencanaannya harus seperti itu. Ini jalannya jugatak akan mulus. Perlu blue print yang jelas dan komitmen untuk impelementasi. Makanya, perlu leadership yang baik.              

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×