kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Elon Musk dan kita


Jumat, 09 Februari 2018 / 09:17 WIB
Elon Musk dan kita


| Editor: Tri Adi

Siapa manusia paling visioner di dunia saat ini? Menjawab pertanyaan ini, mungkin, banyak orang akan menyebut Elon Musk. Ya, manusia yang satu ini seperti tak pernah lelah membuat kejutan dengan ide-ide gilanya. Hebatnya, tak cuma beride, Musk juga punya energi ekstra untuk mewujudkannya.

Elon Musk adalah perintis PayPal, salah satu platform pembayaran online pertama. Musk sukses mengubah peta persaingan industri mobil dengan memproduksi mobil listrik Tesla. Dengan merek yang sama, ia menguncang pasar panel surya dan baterai listrik.

Boring Company menjadi kendaraan Elon Musk untuk mewujudkan ide transportasi supercepat Hyperloop. Di luar itu, kini, dunia juga tengah ramai membicarakan kiprah SpaceX, perusahaan roket Musk. Setelah mengundang decak kagum lantaran sukses mengirim kembali mesin pendorong roket ke bumi, SpaceX kembali bikin heboh dengan peluncuran roket Falcon Heavy.

Terlepas dari ide tengil menerbangkan Mobil Tesla Roadster warna merah ceri dengan roket itu, kesuksesan peluncuran Falcon Heavy berpeluang menciptakan lompatan dalam upaya eksplorasi luar angkasa. Ukuran dan tenaga besar Falcon Heavy membuat impian tentang perjalanan ke luar angkasa yang jauh (deep space) atau planet lain menjadi semakin mendekati kenyataan. Lompatan ini mungkin membantu menjawab dua pertanyaan besar kita: dari mana kita berasal dan apakah kita sendiri di jagat raya ini, ujar seorang astronom.

Lantas apa hubungan Elon Musk dengan negeri kita? Kejutan Falcon Heavy kembali menggugah kesadaran bahwa negeri kita miskin orang-orang visioner. Atau kalaupun ada, orang-orang visioner itu kurang muncul. Alhasil, jangankan diwujudkan, ide-ide visioner tak pernah menjadi diskursus bersama.

Tentu, visi tentang masa depan Indonesia tidak melulu urusan mobil listrik atau perjalanan ke luar angkasa. Visi tentang ekonomi Indonesia 50 tahun lagi adalah hal superpenting yang miskin eksplorasi. Atau, visi tentang model pendidikan di masa mendatang yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Jika kita berefleksi secara jujur, banyak tokoh yang memegang peran kunci di negeri ini lebih banyak terjebak dalam perdebatan isu-isu jangka pendek. Lebih spesifik lagi, kita terlalu banyak menghabiskan waktu dengan urusan-urusan politik bermotif kekuasaan lima tahunan. Keriuhan ini menenggelamkan diskusi tentang visi-visi besar yang dibutuhkan anak cucu kita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×