kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imunitas


Rabu, 13 Januari 2021 / 13:46 WIB
Imunitas
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Hari ini, Rabu (13/1), pemerintah memulai proses vaksinasi korona (Covid-19). Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengawali prosesi pemberian vaksin Sinovac tersebut.

Dua hari sebelumnya, Senin (11/1), Sinovac telah mengantongi izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kepala BPOM, Penny K Lukito menyatakan, efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3%, lebih tinggi daripada batas minimal yang direkomendasikan WHO sebesar 50%.

Keberadaan vaksin tersebut membawa harapan penurunan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia. Sebab, hingga kini kasus positif harian sudah menembus angka 10.000 kasus. Adapun total terinfeksi virus Covid-19 kini menjadi 846.765 orang.

Kehadiran vaksin Sinovac yang telah ramai dibicarakan sejak medio Oktober 2020 membawa dampak besar terhadap kepercayaan investor pasar modal terkait prospek ekonomi ke depan.

Setidaknya hal itu tergambar dari nilai transaksi perdagangan saham di bulan November 2020, yang melonjak tajam. Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI), rata-rata perusahaan sekuritas sukses membukukan kenaikan nilai transaksi hingga dua kali lipat.

Misalnya saja Mandiri Sekuritas yang mencetak nilai transaksi saham Rp 41,26 triliun di November 2020, naik 46% dari bulan sebelumnya, Oktober 2020. Setahun sebelumnya, kenaikan tersebut tidak terjadi di Mandiri Sekuritas.

Demikian juga dengan Mirae Asset Sekuritas Indonesia. November 2020 lalu, nilai transaksi bulanan Mirae melonjak menjadi Rp 59 triliun, naik 82,94% month to month, dari sebelumnya Rp 32,25 triliun di Oktober 2020. Kenaikan tersebut tidak terjadi di Mirae setahun lalu. Bahkan pada November 2019, nilai transaksi Mirae turun menjadi Rp 15,25 triliun dari Oktober 2019 yang sebesar Rp 19,78 triliun.

Contoh lainnya Indo Premier Sekuritas. Pada November 2020, transaksi Indo Premier melonjak 88,33% month to month, menjadi Rp 30,34 triliun. Setahun lalu, nilai transaksi di Indo Premier pada November turun menjadi 10,84 triliun dari bulan sebelumnya Rp 11,66 triliun.

Optimisme juga terlihat dari masuknya dana investor asing di awal tahun ini. Tercatat sepanjang Januari ini saja, investor asing sudah mencetak pembelian bersih Rp 6,40 triliun. Lewat vaksinasi, semoga optimisme itu terus tumbuh.

Penulis : Yuwono Triatmodjo

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×