kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kami tidak takut


Senin, 14 Mei 2018 / 14:49 WIB
Kami tidak takut


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Tri Adi

Bulan Mei selalu menjadi bulan yang perlu kita ingat untuk berdirinya negeri ini. Beberapa mahasiswa kedokteran, 110 tahun lalu menancapkan tonggak kebangkitan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme negaranya dengan mendirikan Boedi Oetomo. Organisasi yang didirikan oleh kalangan terdidik ini menjadi pelopor dalam kemerdekaan Indonesia.

Tapi sejak Mei 1998, sesaat sebelum rezim Soeharto yang sudah berkuasa 32 tahun runtuh, Mei selalu menjadi bulan yang juga dipenuhi teror. Belum tuntas membuka semua aktor dalam teror dan kerusuhan di Mei 1998, teror-teror lain selalu bermunculan di bulan Mei.

Tahun ini kita dikejutkan kerusuhan di rumah tahanan Mako Brimob Depok dan teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Siapa yang tahu peristiwa teror apa lagi yang akan terjadi beberapa hari mendatang. Bisa kita lihat, saat ini polisi terus sibuk menangkapi atau menembak mati para terduga teroris di beberapa lokasi. Ada juga yang mengatakan aksi teror akan terus bermunculan karena sel-sel tidur teroris dibangkitkan propaganda aksi keji para tahanan di Mako Brimob yang disebarkan lewat sosial media.

Perang di sosial media pun terus berlangsung. Saat kerusuhan terjadi di Mako Brimob dan bom meledak di tiga gereja Surabaya memang ada banyak ucapan duka dan dukungan terhadap Polri. Tapi ada cukup banyak juga hujatan dan cibiran terhadap kinerja Polri.

Perang di media sosial paling terasa pada saat peristiwa kerusuhan di Mako Brimob. Selain dukungan terhadap polisi, banyak juga yang mempertanyakan polisi yang bisa kecolongan oleh para tahanan. Bahkan beredar juga dukungan-dukungan terhadap apa yang dilakukan narapidana teroris terhadap polisi.

Beberapa politisi bahkan mengangkat peristiwa-peristiwa itu menjadi ajang kampanye terselubung mereka untuk menggantikan presiden, walau sampai sekarang masih belum jelas calon yang diusungnya.

Ada sekitar 2.600-an tweet dan retweet bertagar KamiTidakTakut yang berseliweran dari pagi sampai sore hari minggu 13 Mei. Semoga ini menjadi indikasi masih cukup banyak orang yang tidak takut dengan aksi terorisme yang selalu ingin membubarkan Indonesia sebagai negara kesatuan. Dan masih ada banyak orang juga mau memberi makna bulan ini sebagai pengingat kita semua untuk tetap memperjuangkan persatuan dan kesatuan negara ini bukan calon presiden atau partainya saja.

Djumyati Partawidjaja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×