kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekeringan dan alat mesin pertanian


Selasa, 19 September 2017 / 12:50 WIB
Kekeringan dan alat mesin pertanian


| Editor: Tri Adi

Pernyataan pemerintah daerah (pemda) yang menyebut telah terjadi darurat kekeringan merupakan suatu  paradoks yang semestinya tidak terjadi. Berarti selama ini telah terjadi salah urus sumber daya air dan minimnya pembangunan infrastruktur irigasi.

Seharusnya pemda jangan tergantung kepada pemerintah pusat tapi perlu kreatif menghadapi musim kekeringan yang tengah terjadi saat ini. Ada baiknya pemda meniru cara Kementerian Pertanian (Kemtan) yang gencar melakukan mekanisasi pertanian. Yakni membagikan alat mesin pertanian (alsintan) seperti perangkat irigasi suplemen dan pompa air ke berbagai daerah untuk mengatasi kekeringan.

Selama ini ada kesalahan strategi bahwa mekanisasi yang dikembangkan di pedesaan berorientasi untuk pengolahan tanah. Belum terintegrasi dengan teknologi mekanisasi untuk pra tanam, perawatan, dan pascapanen. Ini mengakibatkan produktivitas dan efek nilai tambah penerapan teknologi mekanisasi belum bisa optimal.

Maka perlu merumuskan strategi mekanisasi pertanian pedesaan sebagai sistem agribisnis yang relevan dengan pasar komoditas. Yakni sistem yang terpadu dari hulu ke hilir. Sebab program peningkatan produktivitas pertanian berbasis inovasi mekanisasi pertanian merupakan jawaban mengatasi masalah impor pangan. Lantaran mekanisasi ini juga bisa untuk komoditas perkebunan serta peternakan, terutama pengolahan pakan ternak dan ikan.

Inovasi mekanisasi pertanian juga menyangkut perangkat irigasi suplemen untuk tanaman, yakni teknologi yang diperlukan sebagai pelengkap apabila curah hujan tidak mencukupi. Selain itu masalah pakan ternak yang selama ini mendera pedesaan karena sebagian besar bahan bakunya masih impor bisa diatasi dengan inovasi mesin pertanian.

Inovasi itu bertujuan membangun pabrik mini untuk memproduksi pakan ternak.  Pabrik pakan ternak mini itu sebagai usaha bersama. Ongkos produksi pakan ternak dengan pabrik mini lebih murah dibanding dengan pakan ternak pabrikan.

Melihat hal itu sejatinya eksistensi mesin pertanian terbilang penting untuk pengolahan tanah, pengendalian hama, panen dan perontokan khususnya di daerah intensifikasi. Namun jumlah mesin pertanian  masih sedikit dibanding luas lahan. Indeks mekanisasi pertanian kita sekitar 30%. Tapi,  utilitas atau pemakaian belum bisa optimal karena masalah perawatan dan biaya operasional.

Bentuk pusat desain

Untuk komoditas perkebunan, mekanisasi biasa dipakai untuk pengolahan. Namun sekitar 65% hasil kebun masih sulit diolah dengan mesin pertanian. Sejatinya ini jadi peluang untuk mengembangkan produk dan mesin pertanian. Hal serupa juga terjadi di sektor peternakan.

Melihat kondisi tersebut, perlu ada insentif dan bantuan teknis bagi industri mesin pertanian dalam negeri supaya tidak kalah bersaing dengan produk impor. Ambil contoh industri traktor tangan yang sudah sepenuhnya dibuat di dalam negeri. Kapasitas produksi industri ini bisa mencukupi pasar domestik tapi terkendala kebijakan makro dan perbankan yang tidak mendukung industri tersebut.

Untuk itu perlu peta jalan baru dan strategi pengembangan mesin pertanian tanaman pangan  di dalam negeri. Seperti traktor tangan, transplanter (mesin penanam), weeder (mesin pemotong), pompa air, penyemprot tangan, reaper (pemanen), thresher dryer (pengering dan perontok)  dan mesin penggilingan padi.

Untuk komoditas hortikultura, pengembangan mekanisasi sebaiknya diarahkan untuk mesin grader (sortir) dan pemeras jeruk, perajang multiguna dan penggoreng vakum untuk pisang serta traktor dan pompa air untuk tanaman bawang merah. Sedangkan untuk tanaman perkebunan diarahkan pada pengembangan mesin pengolahan. Begitu pula untuk pengolahan pakan ternak.

Ada baiknya mekanisasi pertanian ini juga diarahkan untuk mendukung swasembada produk pertanian. Misalnya terintegrasi dengan program pengembangan infrastruktur, perbaikan desain industri mesin pertanian tersebut hingga ke pengembangan model pembiayaan di sektor itu.

Langkah lain yang tidak kalah penting membentuk pusat desain dan inovasi nasional untuk beberapa jenis mesin pertanian. Pusat desain ini bisa jadi rujukan dan katalog perdagangan yang efektif. Selain itu juga bisa menjadi sarana evaluasi kinerja bagi mesin pertanian yang beroperasi.                  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×