kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesta telah dimulai


Senin, 20 Agustus 2018 / 14:18 WIB
Pesta telah dimulai


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Tri Adi

Pesta olahraga terbesar se-Asia, yaitu Asian Games 2018 sudah dimulai. Gempita olahraga empat tahunan ke-18 ini akan kembali mengukir sejarah Indonesia, setelah sebelumnya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-4 tahun 1962.

Selama dua pekan ke depan, semua mata akan tertuju ke Jakarta dan Palembang. Dua kota itu akan menjadi penyelenggara Asian Games 2018 dari 18 Agustus 2018 sampai 2 September 2018. Perhelatan itu akan diliput 570 media masa dunia.

Setidaknya sekitar 11.280 atlet dari 45 negara hadir berlaga di 40 cabang olahraga. Jika ditambah official, jumlahnya menjadi 16.000 orang. Dibandingkan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, jumlah tamu Asian Games 2018 lebih banyak 20%.

Begitu banyak harapan tersandar dari Asian Games 2018. Apalagi pada tahun depan, Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden, termasuk legislatif yang akan duduk di Senayan.

Itulah sebabnya, sukses Asian Games menjadi pertaruhan bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini akan menjadi pembuktian Jokowi, yang kembali mencalonkan diri menjadi presiden periode 2019–2024 mendatang. Jika gagal, bisa jadi pelaksanaan Asian Games menjadi peluru oleh lawan politiknya untuk menyerang.

Sedangkan di sisi ekonomi, sukses penyelenggaraan event ini, diharapkan menjadi stimulus pendongrak laju perekonomian. Selain mendorong konsumsi, Asian Games juga akan mendorong industri jasa transportasi, infrastruktur, hingga perhotelan. Setidaknya Rp 7 triliun digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur pendukung, sementara Rp 3 triliun untuk renovasi venue di dua kota.

Tambahan energi memang dibutuhkan perekonomian negara ini. Berbagai tekanan dari dalam maupun luar negeri, dikhawatirkan membuat laju pertumbuhan ekonomi sampai akhir 2018 berjalan lebih lambat. Tidak hanya pelemahan rupiah dan kenaikan suku bunga kredit, isu perang dagang dikhawatirkan membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat, di bawah 5,2%. Energi Asian Games juga harus dimanfaatkan sebagai pemersatu bangsa. Karena itu, tidak hanya sukses penyelenggaraan saja yang dibutuhkan rakyat Indonesia, sukses prestasi juga sangat dinantikan.

Seperti kata Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela, "Olahraga memiliki kekuatan menginspirasi dan menyatukan bangsa dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh yang lainnya." Mandela menggunakan olahraga untuk membuat negaranya bersatu di tengah pemisahan rasial para pendahulunya.•

Uji Agung Santosa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×