kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selamat bekerja Anies-Sandi


Selasa, 17 Oktober 2017 / 11:23 WIB
Selamat bekerja Anies-Sandi


| Editor: Tri Adi

Resmi sudah DKI Jakarta, dipimpin gubernur dan wakil gubernur baru, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Hari-hari berat akan dijalani kedua pemimpin ini, menghadapi berbagai persoalan ibukota yang kompleks. Publik DKI patut menyambut dengan gembira pemimpinnya yang baru. Selanjutnya tugas publik adalah mengawal janji kampanye keduanya, agar dapat segera direalisasikan. Semesta rakyat DKI perlu aktif memastikan tagline Anies-Sandi; ‘maju kotanya, bahagia warganya’ menjadi aksi nyata.

Bila melihat secara cermat janji Anies dan Sandi semasa kampanye, maka tidak mudah bagi keduanya untuk mewujudkan semua itu. Namun ekspektasi publik dimana pun selalu tinggi, karena itu keduanya menang secara fantastis, mengalahkan petahana dengan kepuasan publik atas kinerja di atas 70%.

Di hari pertama keduanya bekerja, di hari yang sama rakyat mulai menagih janji. Publik bisa jadi tak peduli kendala situasional, struktural, dan benturan kepentingan di sana sini yang akan dihadapi keduanya. Publik barangkali juga tak peduli bahwa keduanya butuh waktu yang cukup untuk belajar, mengingat keduanya belum memiliki pengalaman birokrasi pemerintahan daerah.

Demokrasi bermartabat

Berbeda dengan Jokowi, Ahok, Djarot yang merupakan mantan kepala daerah dengan catatan memuaskan. Dengan pengalaman itu, mereka memiliki pemahaman lebih dari cukup untuk menciptakan sistem dan kondisi agar birokrasi bekerja secara transparan, efektif dan efisien. Sebagai pemimpin di pusat kekuasaan, Anies dan Sandi dipastikan sudah siap menghadapi berbagai tuntutan,  kritikan bahkan sinisme publik.  

Belakangan ini publik sudah sering menanyakan konsistensi sikap keduanya soal reklamasi Teluk Jakarta dan seperti apa rumah tanpa down payment (DP). Dari Front Pembela Islam (FPI) misalnya, sudah menunggu pembuktian janji keduanya menutup Alexis pasca dilantik. Paling krusial, bagaimana mempertahankan bahkan meningkatkan pelayanan publik yang baik, bersih dan transparan, termasuk menekan potensi korupsi sekecil mungkin.

Mengurai kompleksitas persoalan DKI Jakarta memang bukanlah semata kerja Anies dan Sandi, tetapi kerja sistem dengan dukungan publik yang luas. Namun sistem yang bekerja dengan pengawalan dan dukungan publik itu akan sangat tergantung dari kualitas kata dan tindakan dalam setiap proses pengambilan kebijakan.

Tak dipungkiri salah satu kekuatan personal dibalik kemenangan Anies dan Sandi adalah soal kemampuan komunikasi, terutama Anies. Untuk kualifikasi ini Anies sangat mampu, ia dapat mencitrakan dirinya sebagai  intelektual yang dapat menguraikan segala keruwetan persoalan DKI dalam kepiawaian bertutur.

Thomas De Koninck (2009) benar ketika berpendapat bahwa kualitas kehidupan politik tergantung pada kualitas pidato. Kisah tentang Ahok kemudian kegaduhan yang terjadi di pilkada DKI 2017, lalu akhirnya membuatnya mendekam di tahanan adalah persoalan pada kata dan cara ia berkata-kata,  pada momen dimana segala hal dapat dipolitisasi.  Namun bagi Konick kualitas ucapan tidak hanya mengacu pada kebenarannya tetapi juga relevansinya. Inilah tantangan Anies dan Sandi selama lima tahun pasca dilantik, sejauh mana relevansi dari janji-janji kampanye keduanya.  

Louis M. Imbeau (ed) dalam Do They Walk Like They Talk? Speech and Action in Policy Processes (2009) menyatakan bahwa perilaku yang sesuai bagi para pembuat kebijakan adalah menyesuaikan tindakan mereka dengan kata-kata mereka, sehingga selaras dengan keinginan  sebagian besar warga negara. Menurutnya, pembuat kebijakan akan dipandang dengan baik oleh warga jika tindakan mereka selaras dengan kata-kata mereka dan jika niat mereka diketahui oleh semua orang. Dua nilai dasar dari pada hal itu adalah kejujuran dan transparansi.

Kita berharap Anies-Sandi akan memberi yang terbaik dan lebih baik bagi seluruh rakyat DKI Jakarta. Kata orang bijak;  setiap masa ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada masanya. Setiap periode kepemimpinan dalam demokrasi, adalah momen belajar yang penting, tidak saja bagi elite, tetapi juga bagi rakyat.

Bisa jadi lima tahun kepemimpinan Anies-Sandi memberi pembelajaran paling berharga bagi elite dan rakyat dimana pun yaitu betapa pentingnya proses demokrasi yang bermartabat.  Selamat bekerja Anies-Sandi.             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×