kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tanjakan Emen


Selasa, 13 Februari 2018 / 13:31 WIB
Tanjakan Emen


| Editor: Tri Adi

Turut berdukacita dan prihatin, karena 27 wisatawan harus kehilangan nyawa dalam kecelakaan di Tanjakan Emen, akhir minggu lalu. Prihatin, lantaran moment jalan-jalan koperasi yang seharusnya menggembirakan, justru berbalik jadi duka dan kehilangan yang besar bagi keluarga dan sahabat para korban.

Seperti kita tahu, salah satu pemicu kecelakaan adalah rem bus yang tidak laik jalan. Konon, pengemudi sudah menyampaikan hal ini kepada manajemen bus yang bersangkutan, namun ia tetap diperintahkan jalan. Selain itu, kondisi jalan Tanjakan Emen sudah terkenal rawan kecelakaan. Jalan ini naik turun dan berkelok-kelok.

Terkait dengan kontur jalan yang membahayakan, Pemerintah akhirnya turun tangan. Menteri PUPR telah menerima laporan tentang kontur jalan Tanjakan Emen dan kemungkinan akan mengubah geometri jalan, sehingga tidak ekstrem penuh tanjakan dan tikungan seperti sekarang.

Melihat dari kondisi jalan yang rawan, Tanjakan Emen belum punya jalur antisipasi atau safety lane, untuk kendaraan yang mengalami rem blong. Jalur ini sebenarnya sudah diterapkan di beberapa jalur maut.

Seharusnya, pihak yang berwenang bisa mengadakan jalur antisipasi seperti ini, daripada menanti jatuhnya korban jiwa.

Apalagi, belakangan ini semakin banyak orang suka road trip, berwisata dengan kendaraan pribadi, menjelajah jalanan berbekal peta virtual. Peta lewat gadget ini dapat menggambarkan tikungan, namun bukan tanjakan atau turunan.

Jalur berbahaya juga banyak dijumpai di rute alternatif. Ketika libur panjang dan jalur utama macet, banyak kendaraan memilih rute alternatif, yang ternyata minim rambu. Untungnya, pada saat libur panjang, banyak relawan Pramuka yang mengawal tikungan-tikungan tajam dengan kontur naik turun seperti ini. Misalnya saja, jika Anda mengambil rute alternatif Kuningan–Bumiayu melalui Malahayu–Salem.  

Indonesia memiliki ribuan tujuan wisata alam yang keren, dan belakangan ini banyak orang berburu tempat piknik baru untuk dipamerkan di media sosial. Pemerintah pusat dan daerah juga getol mempromosikan tujuan wisata untuk menarik pengunjung. Nah, semoga bukan hanya tujuan yang didandani, namun kontur jalanan yang rawan kecelakaan juga diperhatikan. Janganlah sampai memakan korban jiwa, baru pihak berwenang terdorong menekan tingkat kerawanan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×