kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tugas direksi bursa


Senin, 25 Juni 2018 / 16:36 WIB
Tugas direksi bursa


Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Tri Adi

Direksi baru Bursa Efek Indonesia (BEI) telah terpilih. Direktur Utama BEI Inarno Djayadi bersama para direksi baru BEI lain akan menjadi penentu perkembangan pasar modal di Indonesia untuk periode 2018 hingga 2021.

Nah, mumpung masih gres, ada baiknya kita kembali mengingatkan tugas dan misi yang diemban para direksi bursa tersebut. Para direksi BEI memang dipilih oleh para pemegang saham yang terdiri dari perusahaan-perusahaan sekuritas. Namun, berbeda dari perseroan lain, tugas para direksi bursa memaksimalkan nilai bagi pemegang  saham (maximize shareholder value) bukan diwujudkan dengan mencapai laba setinggi-tingginya.

Para direksi bursa mesti mewujudkan misi itu dengan mengembangkan pasar modal kita. Jika program pengembangan pasar modal modal mereka berhasil, sekuritas yang menjadi pemegang saham BEI akan memetik banyak manfaat finansial. Pendapatan fee transaksi, bisnis penjaminan emisi, pengelolaan reksadana, dan bisnis konsultasi sekuritas akan meningkat.

Pengembangan pasar modal sendiri mencakup banyak aspek. Yang pertama adalah peningkatan jumlah investor. Kita semua mahfum bahwa jumlah investor pasar modal di Indonesia masih sangat minim jika dibandingkan total jumlah penduduk. Nah, para direksi BEI mesti kreatif menciptakan program promosi untuk untuk menggaet investor baru sebanyak-banyaknya.

Upaya penambahan investor harus didukung pula oleh program pendalaman pasar. Bursa saham harus menggalakkan kampanye untuk memikat jumlah penerbit saham maupun surat berharga baru di pasar modal. Tapi, jangan asal perusahaan!  Idealnya, hanya korporasi yang memiliki prospek baik yang masuk bursa. Mereka akan menjadi ladang investasi yang subur bagi investor dan bukan menjadi “jebakan” yang bikin investor nyangkut.

Selain jumlah, bursa juga harus berinovasi menciptakan jenis-jenis instrumen pasar yang baru. Dengan demikian, pilihan jenis investasi masyarakat semakin bertambah. Jika kita ingat-ingat, rasanya, sudah lama pasar modal kita tak menelurkan instrumen investasi baru.  

Tentu, aspek penegakan regulasi, tata kelola yan baik, dan transparansi tak boleh dilupakan. Muara hal ini adalah perlindungan investor. Selain menambah investor baru, pengurus bursa juga harus menekan jumlah investor yang “kapok” dan keluar dari pasar modal lantaran merasa diperlakukan tak adil sebagai investor minoritas.•

Cipta Wahyana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×