kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   -11,56   -1.24%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harus menjadi basis ekspor


Selasa, 07 Agustus 2018 / 12:34 WIB
Harus menjadi basis ekspor
ILUSTRASI. ANALISIS - Shinta Kamdani


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tri Adi

Saya yakin tren pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II bisa berlanjut. Apalagi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kemarin didukung oleh meningkatnya konsumsi masyarakat.

Berangkat dari situasi yang cukup positif tersebut, ada peluang yang bisa dicermati oleh para pengusaha. Pertama, peluang memanfaakan dua momentum ajang internasional yang bakal segera diselenggarakan di dalam negeri. Selain Asian Games 2018 di Jakarta dan Bali, ada pertemuan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua, Bali.

Dua ajang itu akan memicu kedatangan pengunjung luar negeri dan pasti meningkatkan konsumsi. Sektor industri yang akan diuntungkan adalah makanan dan minuman, pariwisata dan lainnya.

Kedua, dalam momentum jangka pendek tersebut, pengusaha bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kompetisi di ranah ekspor. Asian Games maupun IMF-World Bank Annual Meeting bisa menjadi sarana pengusaha untuk memperkenalkan produknya ke pasar luar negeri. Hal tersebut bisa menjadi arena promosi kita.

Meskipun memanfaatkan dua momentum jangka pendek, pengusaha harus tetap berpikir panjang. Jadi, target utama yang dikejar adalah meningkatkan peluang ekspor jangka panjang. Sudah seharusnya kita para pengusaha berpikir untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor.

Caranya dengan menjadikan produk industri lokal sebagai substitusi atau pengganti produk impor. Kalau industri dalam negeri tumbuh, jumlah lapangan pekerjaan dan penghasilan masyarakat juga meningkat. Kalau penghasilan masyarakat naik, pengusaha juga berpeluang menikmati bisnis lebih besar karena tingkat konsumsi tumbuh.

Menurut saya, saat ini lini ekspor produk Indonesia sebenarnya mulai mengalami penurunan. Meskipun, neraca perdagangan kita sudah surplus pada bulan Juni 2018. Sementara untuk tren investasi kuartal I cukup. Kalau tren investasi kuartal II, saya belum bisa menilai.•

Shinta Kamdani
Wakil Ketua Apindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×