kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukan Pilihan


Rabu, 23 September 2020 / 06:43 WIB
Bukan Pilihan
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Pandemi virus korona baru tidak hanya menggerogoti kesehatan masyarakat, juga ekonomi negeri ini. Proyeksi pemerintah, pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020 berada di rentang minus 2,8% hingga minus 1%. Kalau sampai terjadi, secara teknikal, ekonomi Indonesia masuk jurang resesi.

Sementara ekonomi sepanjang 2020, pemerintah memprediksikan, ambles, minus 0,6% bahkan bisa kontraksi hingga 1,7%. Sebab, negative territory masih akan berlangsung di kuartal IV-2020.

Bukan pekerjaan gampang mendongkrak ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, kondisi wabah virus korona di Indonesia makin memburuk. Saat ini, kasus harian virus korona ada di angka 4.000. Dalam 14 hari terakhir, 9 hingga 22 September, total infeksi hampir mencapai 54.000, tepatnya 53.913, dari total kasus 252.923.

Kalau pemerintah lebih gencar menggelar tes Covid-19, bukan tidak mungkin angka kasus melonjak tinggi. Enam bulan sejak kasus pertama Presiden Joko Widodo umumkan, tes Covid-19 di Indonesia masih rendah. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan, tes baru 35% dari standar yang Badan Kesehatan Dunia (WHO) tetapkan, yakni 1:1.000 penduduk per minggu.

Hanya, mengutip pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), membingkai keputusan untuk memberlakukan pembatasan secara ketat untuk mengekang virus korona baru versus membuka kembali ekonomi, sebagai pilihan antara kesehatan masyarakat dan ekonomi adalah dikotomi yang salah.

Tentu, lagi-lagi, tak mudah memenangkan kesehatan masyarakat dan ekonomi secara bersamaan sebagai strategi penanganan Covid-19. Apalagi, di tengah kesadaran sebagian masyarakat yang rendah terhadap protokol kesehatan Covid-19.

Tapi, bukan berarti pemerintah tidak melanjutkan strategi mendidik masyarakat tentang menjaga jarak fisik, kebersihan tangan, etika pernapasan, dan penggunaan masker untuk mengekang penularan virus korona. Ini harus berlanjut.

Selain itu, pemerintah harus lebih tegas lagi dalam mencegah acara-acara yang mengundang banyak orang, yang telah terbukti menjadi sumber ledakan wabah. Kemudian, melanjutkan strategi untuk menemukan, mengisolasi, menguji, dan merawat pasien Covid-19, serta melacak dan mengarantina yang melakukan kontak dengan pasien.

Yang tidak kalah penting adalah, melindungi yang rentan, menyelamatkan nyawa, dan mengurangi beban berat sistem kesehatan.

Penulis : S.S. Kurniawan

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×