kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AAJI optimistis premi asuransi jiwa tumbuh 14% hingga akhir tahun


Senin, 12 November 2018 / 19:05 WIB
AAJI optimistis premi asuransi jiwa tumbuh 14% hingga akhir tahun


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi jiwa diperkirakan masih positif hingga akhir tahun. Potensi untuk terus bertumbuh masih memungkinkan, melihat penetrasi bisnis asuransi yang terbilang masih kecil.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan, pendapatan premi masih bisa tumbuh hingga 14% di akhir tahun ini. “Untuk industri asuransi jiwa, kami masih optimistis akhir tahun tumbuh sampai 14%,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (12/11).

Berdasarkan data AAJI, rata-rata pertumbuhan premi industri asuransi sejak tahun 2010-2017 sebesar 12,3%. Sedangkan pendapatan premi pada 2017 tumbuh 17,2% atau menjadi Rp 195,72 triliun.

Togar mengatakan meskipun jumlah perusahaan asuransi yang menjual produk unitlink berkurang menjadi 41 perusahaan di kuartal II-2018, dimana pada akhir tahun 2017 terdapat 44 perusahaan yang menjual produk unitlink, produk ini diprediksikan masih akan bertumbuh 13% di akhir tahun 2018. Menurutnya, produk unitlink hingga saat ini masih memiliki peluang untuk tumbuh.

“Unitlink masih jadi produk yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat kita itu cenderung memandang polis asuransi jiwa unitlink sebagai instrumen investasi, yang dapat mereka nikmati pada saat mereka pensiun atau tidak lagi produktif,” tambahnya.

Ia juga mengatakan IHSG sebagai acuan berinvestasi dalam jangka panjang diprediksi akan selalu meningkat, dimana ini serasi dengan produk asuransi jiwa unitlink yang juga memiliki jangka waktu yang panjang.

Berdasarkan data AAJI, premi tradisional mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal II-2018 yakni sebesar Rp 55,71 triliun tumbuh 23,5% dibandingkan periode sama tahun 2017 yakni Rp 45,08 triliun.

Sedangkan untuk produk asuransi tradisional, Togar mengatakan trennya cenderung menurun. Berdasarkan data AAJI, premi tradisional mencatatkan pertumbuhan yang negatif pada kuartal II-2018 yakni sebesar Rp 37,87 triliun menurun 13,1% dibandingkan periode sama tahun 2017 yakni Rp 43,58 triliun.

“Pertumbuhan asuransi jiwa tradisional memang sejauh ini belum sebesar atau lebih besar dari asuransi jiwa unitlink, tapi prediksi masih terus tumbuh meski angkanya dibawah pertumbuhan unitlink,” katanya.

Sebagai catatan, rata-rata pertumbuhan premi unitlink di kuartal II-2014 hingga kuartal II-2018 sebesar 16%, sedangkan rata-rata pertumbuhan premi tradisional di kuartal II-2014 hingga kuartal II-2018 sebesar 13,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×