kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhirnya terjadi rekonsiliasi MRT


Senin, 15 Juli 2019 / 13:44 WIB
 Akhirnya terjadi rekonsiliasi MRT


Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Tri Adi

Seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik dari kalangan rakyat biasa, profesional, pebisnis, hingga politikus, bisa bernafas lega. Sebab, dua pimpinan nasional yang selama ini berseteru dalam pemilu akhirnya bersedia bertemu. Di atas Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta, Prabowo Subianto memberikan selamat kepada Joko Widodo yang telah memenangi kontestasi pemilu. Tak hanya itu, ajakan kepada para pendukung masing-masing untuk bersatu juga keluar dari mulut kedua tokoh penting tersebut.

Siapapun yang merencanakan, MRT adalah pilihan yang cerdas sebagai lokasi rekonsiliasi. Selain eye catching, MRT memberikan makna yang kaya bagi rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo. Kita tentu mahfum bahwa MRT merupakan salah satu simbol pembangunan ekonomi dan peradaban modern di negeri kita. Dengan memiliki MRT, kita seperti naik kelas dan sejajar dengan negara-negara maju di kawasan Asia Tenggara, atau bahkan Asia.

Ajakan untuk bersatu di atas MRT bisa diartikan ajakan untuk bersama-sama menyingsingkan lengan membangun perekonomian Indonesia. Tentu saja, tujuannya, selain mencapai prestasi-prestasi infrastruktur fisik seperti MRT, tak lain adalah masyarakat Indonesia yang semakin sejahtera.

Hal ini nyambung dengan janji Jokowi yang bertekad menjadi presiden bagi seluruh rakyat dan bukan hanya bagi pendukungnya. Kebetulan, sebagai angkutan massal, MRT juga bisa menjadi simbol pelayanan publik. MRT adalah melting pot alias belanga yang menyatukan masyarakat dari berbagai golongan dan lapisan yang tengah bergerak dan berjuang demi mengejar kesejahteraan rumah tangga mereka. Nah, janji Jokowi di atas MRT bisa kita artikan bahwa ia akan berupaya mengangkut seluruh rakyat Indonesia ke dalam gerbong pembangunan ekonomi, yang kebetulan, saat ini ia kemudikan.

Melihat perkembangan anyar ini, tak perlu heran jika optimisme para pebisnis pun kembali mekar. Misalnya, pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) sama-sama meyakini bahwa rekonsiliasi itu akan meruntuhkan sikap wait and see para pebisnis dan investor.

Nah, sekarang, bola ada di tangan Jokowi. Tentu, kita berharap, sebagai presiden yang berpengalaman lima tahun, ia bisa bergerak cepat membentuk kabinet dan melanjutkan perwujudan visi pembangunan ekonomi yang pernah ia janjikan.♦

Cipta Wahyana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×