kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akselerasi Vaksinasi


Kamis, 25 Februari 2021 / 10:01 WIB
Akselerasi Vaksinasi
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Dihitung sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19 produksi Sinovac pada 13 Januari 2021 lalu, maka hari ini (24 Februari 2021) adalah hari ke-42. Selama itu pula vaksinasi suntikan pertama telah menjangkau 1.363.138 orang dan suntikan kedua mencapai 825.650 orang.

Jika kita melihat jumlahnya yang sudah melebihi 1 juta dan mendekati target vaksinasi terhadap para pekerja di bidang kesehatan alias Tenaga Kesehatan (Nakes) sebanyak 1.468.764 orang, angka itu mempesona. Mungkin pencapaian tersebut menjadikan vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu program pemerintah dengan target perorangan yang bergulir paling cepat

Tapi, tunggu dulu, jangan buru-buru terkesima oleh data tersebut. Jika kita bandingkan dengan total target vaksinasi lebih dari 181,55 juta orang, pencapaian vaksinasi sampai saat ini jauh dari ideal. Jumlah orang yang sudah divaksin menurut data resmi Satgas Covid-19 itu baru setara 0,79% total sasaran. Ya, vaksinasi Covid-19 sudah bergulir lebih dari sebulan namun belum sampai 1% target yang sudah dicoblos jarum suntik vaksin.

Lalu kapan vaksinasi bakal menjangkau seluruh target?

Kalau tak ada penambahan akselerasi sehingga laju vaksinasi tetap seperti sekarang, seluruh target baru akan menerima suntikan vaksin sekitar 180 bulan lagi! Silakan hitung sendiri setara berapa tahun itu. Kita sama-sama tahu setahun cuma terdiri dari 12 bulan.

Di mata awam, vaksinasi mungkin tampak sederhana: menyedot cairan bening dari ampul dengan jarum suntik, lalu menginjeksi lengan atas target dengan cairan tersebut. Proses sederhana yang mungkin butuh waktu tak lebih dari 5 menit.

Tentu keseluruhan proses tak sesederhana itu. Vaksin butuh ruang penyimpan dengan ambang batas maksimal suhu tertentu agar tetap terjaga mutunya. Prasyarat penyimpanan ini saja membuat pengiriman vaksin Covid-19 tak segampang mengirim mi instan. Belum lagi kebutuhan sarana dan prasarana lain, dari tukang injeksi sampai lokasi vaksinasi. Namun begitu, segala kerumitan itu tak bisa menjadi alasan laju vaksinasi sepelan sekarang.

Semoga pemerintah sudah memiliki rencana dan strategi yang jitu agar vaksinasi berjalan lebih masif, jauh melampaui laju saat ini. Tanpa akselerasi di seluruh rantai tahapan (pengadaan vaksin, distribusi, injeksi, sampai pendataan sasaran), peserta terakhir vaksinasi Covid-19 baru akan diinjeksi 15 tahun lagi!

Penulis : Hasbi Maulana

Managing Editor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×