kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asian Games 2018 untuk UMKM


Jumat, 26 Januari 2018 / 16:44 WIB
Asian Games 2018 untuk UMKM


| Editor: Tri Adi

Tahun 2018 tidak hanya akan diwarnai dengan penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 Juni mendatang. Tahun yang disebut sebagai Tahun Anjing Tanah ini juga bakal diisi perhelatan Asian Games.

Pesta olahraga terbesar di Asia itu rencananya digelar di dua kota tuan rumah utama, yaitu Jakarta (DKI Jakarta) dan Palembang (Sumatra Selatan). Sejumlah daerah juga bertindak sebagai tuan rumah pendukung seperti Lampung, Jawa Barat, dan Banten.

Asian Games yang akan mempertandingkan 40 cabang olahraga ini merupakan yang pertama bagi Indonesia sejak 1962. Maka tak heran, persiapan matang tampak dilaksanakan pemerintah dengan ujung tombaknya adalah Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc).

Gegap gempita Asian Games juga mulai terasa saat peresmian stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 14 Januari 2018, oleh Presiden Joko Widodo. Setelah menandatangani prasasti peresmian, Presiden beserta puluhan ribu penonton menyaksikan laga persahabatan Indonesia melawan Islandia dengan hasil kekalahan di kubu tim Garuda.

Penyelenggaraan pesta olahraga di negara manapun, tidak terkecuali Asian Games, selalu menghadirkan dampak terhadap sektor perekonomian. Pengaruhnya bisa hadir dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dalam jangka pendek, Asian Games berpotensi membuka lapangan pekerjaan, menggenjot pariwisata, hingga menggerakkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sedangkan dalam jangka panjang, aliran investasi dalam negeri maupun asing akan mengalir sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Tak perlu membandingkan dengan negara-negara yang pernah menyelenggarakan Asian Games sebelumnya seperti Korea Selatan (Asian Games 2014), China (Asian Games 2010), Qatar (Asian Games 2006). Kesuksesan yang diraih Indonesia saat menggelar SEA Games 2011 bisa jadi gambaran.

Selepas Jakabaring Sport City tuntas dibangun dan digunakan sebagai salah satu venue SEA Games 2011, aspek kepariwisataan Sumatera Selatan (Sumsel) secara umum mengalami peningkatan. Indikator sederhana tampak dari lonjakan jumlah penerbangan menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.

Pemprov Sumsel juga mengemukakan ekspor panganan khas setempat, yaitu pempek, meningkat tajam. Begitupun minat masyarakat, termasuk masyarakat internasional, terhadap kain songket Palembang yang terkenal.

Untuk UMKM

Jika didetailkan, masih banyak dampak yang dirasakan Sumsel seiring penyelenggaraan SEA Games lalu. Penyelenggaraan Islamic Solidarity Games 2013, sebuah ajang multi cabang olahraga antar negara-negara Islam, semakin membuat aspek kepariwisataan Sumsel berkibar.

Dengan demikian, semua pihak tentu mengharapkan Asian Games 2018 memberikan dampak lebih besar lagi terhadap perekonomian nasional maupun daerah. Apalagi, jumlah negara kontestan Asian Games tentu lebih banyak dibandingkan SEA Games maupun Islamic Solidarity Games.

Salah satu sektor yang berpotensi besar mendulang cuan seiring perhelatan Asian Games mendatang adalah sektor UMKM. Mengapa demikian? Jika kita berkaca pada SEA Games 2011, sektor ini dilibatkan dalam pembuatan pelbagai suvenir resmi seperti kaus, boneka, topi, hingga pernak-pernik lain.

Tidak hanya bagi pelaku UMKM di DKI Jakarta, Sumsel, Lampung, Jabar, dan Banten yang menjadi tuan rumah, peluang ini juga dapat dimanfaatkan pelaku UMKM di daerah lain. Potensinya terbuka sangat lebar.

Hitungannya tidak sulit. Asian Games nanti diperkirakan akan diikuti 33.000 atlet dari 40 negara. Jumlah ini belum termasuk ofisial yang mendukung kinerja atlet maupun para pendukung setia dari masing-masing negara.

Langkah Pemprov DKI Jakarta yang hendak melibatkan puluhan ribu pelaku UMKM dalam pelaksanaan Asian Games patut diapresiasi. Sebab, mereka akan menjadi penggerak ekonomi lokal, terutama di DKI Jakarta.

Pemprov Sumsel juga sudah menyiapkan pelaku UMKM menyambut pesta olahraga terbesar di Asia ini. Pengalaman berharga pada SEA Games 2011 dan Islamic Solidarity Games menjadi bekal mereka.

Pelibatan pelaku UMKM dalam pelaksanaan Asian Games jelas menjadi angin segar bagi kita semua. Namun, melibatkan mereka tidak bisa hanya berbentuk dukungan saja. Perlu beragam bentuk konkret dari berbagai sisi.

Penyiapan permodalan tentu menjadi aspek utama. Kementerian Koperasi dan UKM beserta sejumlah kementerian/lembaga lain memiliki program-program pendanaan yang dapat dimanfaatkan pelaku UMKM.

Mulai dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga program kredit ultra mikro. Perbankan diharapkan dapat membantu pelaku UMKM dengan menjemput bola bagi mereka yang ditunjuk menyediakan produk untuk Asian Games.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah penguatan unsur budaya lokal dalam produk-produk yang dibuat. Jakarta yang terkenal dengan adat Betawi, Jawa Barat yang mahsyur berkat adat Sunda, dan daerah-daerah lain tentu akan membuat produk-produk tersebut semakin berkelas.

Tidak hanya itu, unsur budaya lokal juga dapat menjadi promosi efektif terhadap pariwisata masing-masing daerah. Pempek yang laris manis sejak SEA Games 2011 hingga diekspor ke mancanegara adalah bukti yang nyata.

Untuk promosi, pemerintah pusat maupun daerah dapat menyediakan ruang di tempat-tempat umum. Selain di venue seperti kawasan Gelora Bung Karno, penyediaan tempat di pusat-pusat perbelanjaan juga akan memudahkan pelaku UMKM memamerkan produk-produknya.

Aspek lain yang patut dijalankan adalah pendampingan dari pemerintah maupun asosiasi pengusaha. Dengan begitu, kualitas produk yang dihasilkan pelaku UMKM tetap terjaga dan terstandardisasi. Pelibatan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menjaga kesehatan produk makanan bisa menjadi contoh.

Mengakhiri tulisan ini, tentu kita semua mengharapkan agar penyelenggara Asian Games 2018 berjalan sukses. Kesuksesan sebagai tuan rumah tentu akan menghadirkan kebanggaan bagi segenap masyarakat Indonesia.

Keberhasilan dari sisi prestasi para atlet tentu kita idam-idamkan. Apalagi, dalam penyelenggaraan SEA Games 2017 Malaysia, perolehan medali yang diraih kontingen Indonesia berada di urutan kelima klasemen akhir.

Kesuksesan lain diharapkan hadir dari sisi perekonomian. Keterlibatan para pelaku sektor UMKM yang sudah kita kenal memiliki peran yang besar dalam ekonomi negara dan daerah di jang tersebut sangat kita nantikan pengaruhnya.                               

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×