Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Tri Adi
Sebagai aplikasi Gojek memang super, berkembang cepat dengan aneka platform layanan berbasis daring. Mulai dari layanan transportasi, sistem pembayaran, pesan layan-antar makanan, logistik, hingga aneka layanan on-demand lainnya.
Super? Iya! Pasalnya, aneka layanan disediakan Gojek dalam satu aplikasi, belum ada tandingannya. Wajar jika sang pendiri Nadiem Makarim berani mengatakan bahwa Gojek sudah menjadi super app. Hanya dengan satu aplikasi, pengguna bisa melakukan banyak kegiatan sekaligus.
Sebagai pengguna Gojek, saya merasa memiliki 'asisten' yang memudahkan keseharian saya. Mulai urusan transportasi, makan, beberes rumah, pengiriman sampai membuat relaksasi tubuh. Saya bukan satu-satunya yang menjadikan Gojek sebagai asisten untuk aneka urusan.
Banyak orang-orang yang 'tergantung' dengan aplikasi ini. Jika merujuk data Gojek, per Desember 2018 lalu, aplikasi ini diunduh lebih dari 130 juta orang di Asia Tenggara. Di aplikasi yang sama, lebih dari 2 juta mitra pengemudi terdaftar, ada 400.000 mitra merchants usaha dan lebih dari 60.000 penyedia layanan di Asia Tenggara bergabung.
Tak pelak, volume transaksi tahunan pun gede, yakni 2 miliar per akhir tahun 2018. Sepanjang tahun 2018, Gojek mengklaim memproses lebih dari US$ 9 miliar gross transaction value (GTV) per tahun di semua negara-negara tempat Gojek beroperasi.
Hanya ambisi Nadiem nampaknya belum akan berhenti. Pasca melalang di empat negara, Gojek sepertinya pengen benar menjadi super app. Lewat satu pintu, penggunanya bisa melakukan semua layanan bersifat transcational platform.
Jika menilik goal besar ini, Gojek sepertinya tinggal selangkah lagi menuju ke sana. Satu layanan yang belum ada di Gojek adalah platform loan alias kredit. Aneka transaksi di platform Gojek masih berbasis tunai alias cash. Multi layanan harus dibayar tunai, belum ada fasilitas kredit, alias bisa ngutang.
Menambah lebih banyak merchant usaha, mitra pengemudi atau mitra lain jadi keharusan. Melengkapi transaksi pembayaran idem ditto, sama gampangnya dengan menambah mitra. Dengan isi perut yang super gede, 130 juta pengunduh, potensi bisnis super app memang super duper yummy. Wajar jika kemudian banyak pemodal gede tertarik sepertj Astra Grup terus menyuntik dana untuk jadi penguasa asisten super ini.♦
Titis Nurdiana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
