kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Auman macan


Rabu, 06 Februari 2019 / 15:57 WIB
Auman macan


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Tri Adi

Nadiem Makarim, bos Go-Jek yang juga menaungi Go-Pay, menepati janjinya. Bulan Desember 2017, ia menyatakan, tahun 2018 akan menjadi tahunnya Go-Pay. Dua hasil riset membuktikan janji Nadiem itu. Yakni dari lembaga riset independen di bawah naungan Financial Times, FT Confidential Research Mobile Payment dan laporan Fintech 2018 dari DailySocial bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan Go-Pay menjadi pemimpin pasar uang elektronik.

Go-Pay bersaing ketat dengan Ovo dan T-Cash yang juga melebarkan sayap. Saya kembali mengingatkan, di era digital kunci dari segala kunci bisnis tersebut adalah uang elektronik dan sistem pembayaran (Harian KONTAN, 13 Desember 2017). Ketika saya berbincang dengan beberapa pelaku sistem pembayaran dan bank, mereka menganggap enteng kehadiran Go-Pay dan Ovo. "Ah mereka bakar duit, seberapa lama mampu bertahan? Ada lagi yang bilang, "sistem pembayaran bagian kecil dari bisnis bank, kita pasti mampu bertahan".

Kini si anak macan menjadi besar. Ia mampu mengaum keras dan mengagetkan seisi hutan. Saya teringat ketika Yahoo menganggap enteng Google, atau Nokia dan BlackBerry memandang sebelah mata Android atau jauh ke belakang, Friendster menganggap Facebook cuma produk anak kuliah.

Untung pemerintah tersadar dengan dominasi Go-Pay dan Ovo. Maka, Kementerian BUMN mendorong BUMN bersatu membentuk platform pembayaran bernama LinkAja. Produk ini resmi meluncur 21 Februari 2019, meleburkan uang elektronik berbasis server dari bank BUMN dan T-Cash.

Telatkah kesadaran BUMN? Biar waktu yang menjawab. Tapi ada beberapa peluang untuk bertarung. Penunjukkan platform utama menggunakan T-Cash adalah tepat. Mengingat T-Cash, adalah anak Telkomsel. Di industri telekomunikasi persaingan sangat liar. Jadi bertempur sengit dengan Go-Pay dan Ovo bukan lagi hal mengagetkan.

Tak kalah penting adalah dukungan total merchant-merchant BUMN. Dengan sinergi, BUMN harus rela menyerahkan akses merchant mereka untuk LinkAja. Buka pintu selebar-lebarnya. Jadi, di hari pertama LinkAja meluncur, sudah bisa dipakai di ritel modern (merchant Bank Mandiri dan BNI), pom bensin Pertamina, mall dan pasar tradisional (merchant T-Cash). Ke depan mungkin bisa menggandeng merchant UMKM, yang selama ini mendapat kucuran kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).•

Ahmad Febrian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×