kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bertaruh Trust


Kamis, 19 Desember 2019 / 10:49 WIB
Bertaruh Trust
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Pemerintah kita tengah bertaruh. Tak main-main, kepercayaan alias trust jadi taruhannya. Betapa tidak, secara gamblang, pemerintah menyatakan tidak akan mem-bailout Jiwasraya, perusahaan asuransi milik negara.

Keputusan ini tentu beralasan. Hanya, alih-alih menjelaskan alasan keengganan menyuntik Jiwasraya dengan darah segar, Menteri Keuangan Sri Mulyani memilih untuk menegaskan bahwa pemerintah telah minta aparat penegak hukum melakukan penanganan masalah Jiwasraya, mulai dari Kepolisian, Kejaksaan Agung hingga Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Pemerintah mengindikasikan adanya dugaan fraud di Jiwasraya. Apapun aksi yang merugikan negara, sudah sepantasnya diusut tuntas. Harus ada yang bertanggungjawab jika terbukti ada pelanggaran.

Hanya, Jiwasraya membutuhkan penanganan cepat dan tepat. Bukan hanya masalah fraud semata, tapi ini masalah kepercayaan atas asuransi, kepercayaan publik atas perusahaan milik negara serta kepercayaan kepada pemerintah Indonesia.

Waktu 13 tahun, dihitung dari dokumen upaya penyehatan asuransi Jiwasraya mestinya cukup untuk menemukan jurus mumpuni untuk Jiwasraya.

Toh, dari dokumen yang sama, pemerintah sedari awal memang tak mau membailout Jiwasraya. Hanya, alasannya tak terungkap. Tak salah jika kemudian publik bertanya tentang keputusan bailout Bank Century. Pemerintah mau merogoh kocek Rp 6,76 triliun untuk menyelamatkan bank swasta ini.

Keputusan bailout atau tidak bukan keputusan mudah. Apalagi, kebutuhan dananya jumbo. Untuk membayar polis JS Saving Plan saja butuh Rp 12,4 triliun. Menjadikan Jiwasraya sehat pun butuh lebih dari Rp 32 triliun. Pemerintah sepertinya belum 'berani', membuat keputusan atas Jiwasraya. Pemerintah masih yakin bisa menemukan jalan. Antara lain dengan membentuk anak usaha yang ditaksir punya aset Rp 9 triliun, dan solusi lainnya adalah mengundang investor.

Upaya ini jelas penuh tantangan. Investor akan menghitung detail, sebelum masuk. Bukan masalah captive market saja yang ditelisik, mereka bisa melihat selama 13 tahun, pemerintah gagal menyehatkan asuransi negara. Alih-alih menjadi sehat dan berkembang, tapi justru juga membiarkan dana investor terkatung-katung tanpa kejelasan. Jika sudah begini, mereka akan bertanya kepastian berbisnis dan kepastian investasi investor. Dus, trust lah yang kini jadi pertaruhan.

Penulis : Titis Nurdiana

Managing Editor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×