kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Colekan dari IMF


Kamis, 11 April 2019 / 15:18 WIB
Colekan dari IMF


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Tri Adi

Sebentar lagi rakyat Indonesia akan melangsungkan hajatan superakbar: pemilihan umum (pemilu) 2019. Masa kampanye pemilu tahun ini berlangsung panjang, lebih dari enam bulan. Banyak orang menganggap masa kampanye panjang ini turut andil membentuk perkubuan tajam pendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres).

Memang, tak bisa kita pungkiri, perkubuan politik saat ini merupakan kelanjutan perkubuan serupa pada pemilu 2014. Kesamaan kandidat presiden waktu itu dengan capres pemilu sekarang (Joko Widodo dan Prabowo Subianto) seolah tak mengubah peta dukungan.

Nah, di saat kita antusias menyambut pemilu 17 April sekaligus berharap-harap cemas tentang hasilnya, Dana Moneter Internasional merilis kabar mengejutkan. Kreditur global bernama resmi International Monetary Fund (IMF) itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 akan semakin landai.

Dari pertumbuhan mendekati 4% pada 2017, lalu turun ke 3,6% tahun 2018, kini IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global 2019 akan turun lagi ke 3,3%. Melihat tren itu IMF bahkan berseru agar para pemimpin negara berkoordinasi mengatasi kesulitan global yang mungkin bakal terjadi.

IMF mendeteksi beberapa peristiwa yang mendiskon pertumbuhan tadi berasal dari paruh kedua tahun lalu dan masih akan berlanjut tahun ini. Krisis ekonomi di Argentina dan Turki dan perang dagang Amerika Serikat versus China, menurut IMF turut mempengaruhi perlambatan ekonomi global. Begitu pula dengan penurunan industri otomotif di Jerman, hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (brexit), serta uang ketat normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju.

Rilis terbaru IMF ini seolah colekan yang menyadarkan kita bahwa apa pun narasi kampanye yang dibangun para kandidat tentang masa depan ekonomi Indonesia, negeri ini tak imun dari pengaruh ekonomi global. Masa depan kita tidak sepenuhnya berada dalam kendali kebijakan pemerintah yang akan datang, siapa pun presiden dan wakil presiden yang akan terpilih nanti.

Oleh karena itu, mari kita berharap pemilu berlangsung lancar dan damai, serta menghasilkan pasangan pemimpin yang memiliki keluwesan adaptif terhadap perubahan lingkungan global, piawai melihat peluang-peluang baru di tengah kesulitan, maupun lihai mengeksekusi kebijakan dalam kancah persaingan pasar global yang ketat.

Pilihan ada di tangan Anda.♦

Hasbi Maulana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×