kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Coopetition, sama-sama peroleh manfaat


Senin, 27 Mei 2019 / 15:10 WIB
Coopetition, sama-sama peroleh manfaat


Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Tri Adi

Khalayak pasti mahfum bahwa PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) bersaing dengan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Ketiganya merupakan perusahaan ritel yang menjual berbagai barang konsumsi, dari fesyen sampai makanan. Uniknya, MAPI baru saja mengabarkan, ia akan mejalin kerjasama dengan Matahari dan Ramayana sekaligus.

Aha! Rupanya ini yang disebut koopetisi (coopetition). Sebagai salah satu bentuk aliansi bisnis, koopetisi unik karena kerjasama justru dibangun oleh beberapa korporasi yang saling bersaing. Tentu, ini bukan strategi ngawur. Lewat coopetition dengan pesaing, alih-alih saling mematikan, para pebisnis sama-sama ingin memperoleh manfaat.

Ya, Mitra Adiperkasa ingin mencuil omzet dari segmen konsumen yang selama ini digarap oleh dua calon mitranya. Di lain pihak, Matahari dan Ramayana ingin turut menikmati bagian penjualan dari segudang merek berkualitas MAPI.

Cerita di atas terjadi dalam dunia bisnis. Bagaimana dengan dunia politik? Mungkinkah dua kubu yang bersaing ketat membangun koopetisi setelah pemilu usai?

Membayangkan sebuah aliansi formal serupa koopetisi bisnis, tampaknya, sulit. Tapi, jika kita bicara tentang pola pikir, rasa-rasanya tidak muskhil terwujud.

Lazimnya, pascapemilu, pihak yang kalah bakal menjadi oposisi bagi pemerintahan si pemenang. Sayangnya, sikap kelompok oposisi ini cenderung menentang semua program yang diluncurkan pemerintah. Politik balas dendam terasa sangat kental. Kontestasi selama pemilu seperti tak pernah selesai.

Dengan logika koopetisi, semestinya, oposisi hanya akan menyerang program yang, secara substansial, tidak akan membawa manfaat atau bahkan merugikan masyarakat. Sementara, jika program pemerintah merupakan program yang menyejahterakan rakyat, mereka tidak akan ragu-ragu menyokong.

Dengan gaya seperti ini, pihak oposisi akan tampil menjadi opisisi yang keren di mata masyarakat. Imbasnya, mereka akan memikat hati semakin banyak rakyat. Segmen pasar mereka akan membesar. Dan, ini merupakan modal yang sangat baik untuk pemilu di masa mendatang. Adapun pemerintah diuntungkan karena program-program mereka yang baik akan bergulir mulus.

Cuma, koopetisi politik ini hanya akan terjadi jika para politikus memandang politik dan kekuasaan sebagai alat semata untuk menyejahterakan rakyat, bukan tujuan.♦

Cipta Wahyana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×