kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, hebohnya tagar #agechallenge


Selasa, 23 Juli 2019 / 13:57 WIB
Duh, hebohnya tagar #agechallenge


Reporter: Bagus Marsudi | Editor: Tri Adi

Ada saja cara menarik perhatian di jagad maya. Di era media sosial ini, ide sederhana dan sepele bisa saja jadi viral, bahkan sampai mengglobal. Lihat saja, aneka tantangan (challenge) yang memaksa orang melakukan sesuatu dan hasilnya diunggah ke media sosial. Selama ini, kita kenal icebucketchallenge, fallingstarchallenge, skipchallenge, momochallenge, manequinchallenge, kekechallenge, dan seterusnya. Nah, yang kini sedang heboh adalah agechallenge.

Tantangan mengunggah manipulasi tampilan wajah, entah menjadi lebih tua maupun lebih muda dengan tagar #agechallenge itu kini sedang digemari. Di balik tagar itu, FaceApp menjadi populer. Maklum, FaceApp yang diluncurkan Januari 2017 itu menawarkan hasil modifikasi foto yang bisa mengubah wajah Anda menjadi lebih muda, lebih tua, bahkan berganti jenis kelamin. Hasil olahan aplikasi ini terlihat lucu, bahkan membuat orang tergelak.

Namun, yang membuat FaceApp ini menjadi lebih populer bukan karena gambar hasil olahan yang lucu. Kabar ada kepentingan besar dari aplikasi itu membuat FaceApp menjadi sorotan. Aplikasi yang sudah diunduh lebih dari 100 juta ini buatan Yaroslav Goncharov, pengembang asal Rusia lewat perusahaan bernama Wireless Lab. Sebelum mendirikan Wireless Lab, Goncharov sempat bekerja di Microsoft dan Yandex.

Popularitas FaceApp ini menimbulkan sentimen. Apalagi, FaceApp sangat populer di Amerika Serikat. Meski Snapchat memiliki fitur serupa, tapi FaceApp masih menjadi pilihan para selebritas, pebisnis, bahkan politikus memajang wajah hasil olahan FaceApp sebagai bagian dari #agechallenge. Dalam hal ini, boleh dibilang, aplikasi asal Rusia ini berhasil menguasai Amerika Serikat. Alhasil, muncul sentimen politis.

Sentimen ini menimbulkan banyak kabar miring. Misalnya, soal keamanan data personal pengguna FaceApp. Banyak tudingan, aplikasi ini hanya bagian dari strategi Rusia menyedot data wajah orang sedunia untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Maklum, di era big data, informasi profil seseorang bisa disimpan dan diolah lebih lanjut untuk kepentingan tertentu. Apalagi, face recognition sudah biasa dipakai untuk konfirmasi transaksi keuangan. Bayangkan jika data wajah itu benar-benar bisa disalahgunakan.

Namun, tidak lucu kalau candaan menjadi masalah serius. Jika niatnya mau melucu, anggap saja FaceApp sebagai aplikasi yang membantu. Tapi kalau mau serius, abaikan tantangan #agechallenge.♦

Bagus Marsudi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×