kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek tak langsung ke pasar saham


Senin, 12 Maret 2018 / 12:55 WIB
Efek tak langsung ke pasar saham


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Tri Adi

Amerika Serikat semakin proteksionis. Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani kebijakan bea masuk untuk baja dan aluminium masing-masing sebesar 25% dan 10%.

Beberapa negara merespons kebijakan ini. Indonesia, misalnya, akan membatasi impor kedelai dari AS. Ekspor crude palm oil (CPO) ke negeri Paman Sam ini juga akan dibatasi.

Kebijakan dumping oleh AS sebenarnya tak terlalu berimbas langsung ke pasar saham Indonesia. Sebab,  tak banyak emiten di Indonesia yang langsung melakukan ekspor ke Amerika.

Sebagaimana diketahui,  negara yang banyak mengekspor ke AS adalah China dan Jepang. Tentunya, kebijakan Amerika bisa berimbas pada pertumbuhan ekonomi negara tersebut.  

Hal inilah yang membuat kebijakan bea masuk oleh AS bisa berimbas ke Indonesia secara tak langsung.  Pada kenyataannya, negara seperti China dan Jepang adalah pasar empuk dari perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.

Efek sentimen perang dagang ini sudah terasa di bursa saham Indonesia pekan lalu. IHSG sempat terkoreksi tajam dan ditutup merah pada akhir pekan.  Kecemasan pasar soal dampak perang dagang ini cenderung sulit hilang.

Kecuali AS mengubah arah kebijakannya. Cara lain, Indonesia memang harus bereaksi dengan mengeluarkan kebijakan yang berseberangan. Perusahaan bisa pula mencari pasar baru di luar AS. Namun hal tersebut tentu butuh waktu cukup lama.

Akibat sentimen ini, investor sedikit menarik diri dari pasar saham domestik. Investor asing bahkan bisa jadi berbalik keluar dari pasar Indonesia dan menyimpan dananya ke AS. Sebagian dana investor asing tampaknya dialihkan ke instrumen yang lebih aman atau safe haven. Berinvestasi dalam bentuk dollar AS agaknya lebih menguntungkan dan aman untuk saat kondisi saat ini.

Meski demikian, dalam bulan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  masih mampu bertahan di atas level support sekitar 6.200 hingga 6.300.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×