kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Indonesia terus turun secara tahunan dan bulanan


Senin, 17 Desember 2018 / 19:44 WIB
Ekspor Indonesia terus turun secara tahunan dan bulanan
ILUSTRASI. Aktivitas pelabuhan petikemas Tanjung Priok


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai ekspor November 2018 kembali mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sebesar US$ 14,83 miliar, turun 6,69% dibanding Oktober 2018, juga turun 3,28% dibanding November tahun lalu.

Nilai ekspor bulan lalu sebesar US$ 15,89 miliar, sedangkan pada November 2017 sebesar US$ 15,33 miliar.

"Penyebabnya turunnya ekspor bulan ini adalah ekspor migas alami penurunan sebesar 10.75%," ungkap Suhariyanto, Kepala BPS, Senin (17/12).

Secara bulanan, penurunan ekspor migas ini terjadi karena ekspor hasil minyak turun 28,66% dari US$ 165,6 juta menjadi US$ 118,1 juta, nilai minyak mentah turun 9,10% dari US$ 418,8 juta menjadi US$ 380,7 juta, dan nilai gas turun 8,32% dari US$ 951,8 juta menjadi US$ 872,6 juta.

Ekspor non migas turun 6,25% dari US$ 14,35 miliar menjadi US$ 13,46 miliar. Penurunan terjadi pada ekspor perhiasan dan permata, lemak dan hewan nabati, dan bahan bakar mineral.

Berdasarkan sektornya, industri pengolahan mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. Nilai ekspor industri pengolahan pada November 2018 sebesar US$ 10,68 miliar.

Sedangkan peningkatan terjadi pada sektor pertanian dan pertambangan dan lainnya. Nilai ekspor pertanian sebesar US$ 0,32 miliar, sedangkan nilai ekspor pertambangan dan lainnya US$ 2,46 miliar.

Ekspor yang mengalami peningkatan terbesar dari Oktober ke November 2018 yakni ekspor bijih, kerak dan abu logam yang meningkat sebesar US$ 220,6 juta. Disusul besi dan baja naik US$ 97,5 juta dan alas kaki naik US$ 11,2 juta.

Sedangkan penurunan terbesar ekspor perhiasan/permata turun US$ 342,1 juta, disusul ekspor lemak dan minyak hewan/nabati turun US$ 180,7 juta dan bahan bakar mineral turun US$ 127,4 juta.

Secara bulanan ekspor Indonesia ke Bulgaria mengalami peningkatan terbesar yakni meningkat senilai US$ 109,4 juta, namun ekspor ke India mengalami penurunan sebanyak US$ 194,8 juta.

Sedangkan nilai ekspor Januari-November 2018 apabila ditotal sebesar US$ 165,81 naik 7,69% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 153,96.

Peran ekspor non-migas terbesar selama Januari-November 2018 adalah bahan bakar mineral yang senilai US$ 22,60 miliar an lemak & minyak hewan/nabati US$ 18,76 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×