kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

HGB asing melanggar UU Agraria


Jumat, 06 Oktober 2017 / 15:45 WIB
HGB asing melanggar UU Agraria


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Tri Adi

Pada prinsipnya, RUU Pertanahan atau Agraria merupakan lex specialis atau aturan bersifat khusus dari Undang Undang Pokok Agraria (UUPA). Aturan tersebut tentunya tidak boleh bertentangan dengan UUPA yang menjadi aturan yang bersifat umum atau lex generalis.

Jika kemudian pemerintah mengusulkan agar warga asing bisa memiliki properti dengan hak guna bangunan (HGB), tentu ini sudah bertentangan dengan UUPA. Sebab, RUU Pertanahan kelak akan berbenturan dengan napas atau cita cita dari UUPA.

Dalam UUPA, terkandung azas nasionalisme, yakni hanya warga negara Indonesia (WNI) saja yang memiliki hak yang bersifat abadi atas sumber-sumber agraria, termasuk tanah di Indonesia. Tujuannya agar tanah tersebut tetap dalam pengaturan negara yang digunakan sebaik-baiknya bagi kemakmuran rakyat.

Wacana pemerintah tersebut tentu akan menambah ketimpangan permasalahan agraria di negeri ini. Padahal Presiden Joko Widodo sendiri malah mendorong reformasi agraria.

Saat ini kita bisa melihat, bagaimana penguasaan tanah begitu timpang. Sebagai contoh di Riau, pelaku usaha komoditas sawit bisa menguasai hingga 2 hektare (ha) lahan. Secara nasional, rata-rata pelaku usaha sawit bisa menguasai hingga 11 ha lahan. Padahal banyak penduduk kita yang masih kesulitan memperoleh lahan untuk kehidupannya.

Saya berharap, pelaksana UU Pertanahan kelak merupakan lembaga yang lintas sektoral, dan jangan hanya diserahkan ke Kementerian Agraria saja.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×