Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Tri Adi
Kata orang bijak, setiap krisis selain menciptakan ancaman dan juga kesempatan. Begitu juga mungkin kita harus melihat tahun 2019, ada banyak ekonom yang melihat kondisi akan membaik tapi ada juga yang menilai kondisi akan lebih buruk dibandingkan tahun 2018.
Tapi setiap kali ada orang yang bertanya investasi apa yang sebaiknya mereka ambil, saya harus semakin berhati-hati, bertanya, dan menggali lebih banyak. Pasalnya, walau mungkin ada cukup banyak peluang investasi di luar sana, orang-orang yang datang bertanya seperti itu kepada saya bukan orang yang canggih di pasar finansial. Dan celakanya mereka itu juga biasanya datang bertanya karena sudah mempunyai calon tempat investasi di kantongnya.
Sayangnya, produk investasi yang ditawarkan biasanya adalah produk yang terlalu canggih untuk mereka. Maksudnya, ada terlalu banyak teknis berinvestasi yang harus dipahami seorang investor sebelum mulai membenamkan uangnya di sana. Terutama cara memahami dan mengelola risiko investasi.
Lebih celaka lagi kalau produk investasi yang ditawarkan adalah produk-produk investasi tidak jelas, yang sekarang semakin banyak berseliweran. Dengan semakin canggihnya sistem pembayaran dan belanja online, tawaran-tawaran berinvestasi online pun makin beragam.
Memang biasanya bagian memahami risiko itu adalah bagian yang paling membosankan untuk calon investor. Para calon investor biasanya akan sangat tertarik kalau melihat peluang hasil investasi yang spektakuler, belasan, puluhan, atau bahkan ratusan persen. Padahal biasanya jebakannya ada di sana. Hasil investasi besar digabungkan kesaksian dari para selebriti atau tokoh terkenal, niscaya akan menarik banyak orang.
Saya hanya bisa menyarankan, belilah apa yang Anda mengerti. Selama belum mengerti terlalu banyak, sebaiknya Anda masuk di reksadana dulu. Ada banyak pengaturan ketat di industri ini yang dibuat untuk melindungi para investor. Di luar itu, siapa yang tahu? Bahkan cap pengawasan dari OJK tidak bisa menjadi jaminan produk itu tidak bermasalah, seperti yang terjadi akhir-akhir ini di produk saving plan Jiwasraya.
Walau tawaran investasinya begitu menggiurkan di saat pasar terpuruk, ada cukup banyak alasan para investor mau terjebak di dalamnya. Jadi sekali lagi, saran saya untuk para investor, hati-hati dan pilihlah produk yang Anda pahami.•
Djumyati Partawidjaja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News