kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi & Pandemi


Selasa, 26 Januari 2021 / 07:03 WIB
Investasi & Pandemi
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Di tengah pandemi virus korona baru, investasi tetap melaju kencang di Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi sepanjang 2020 mencapai Rp 826,3 triliun. Angka ini lebih tinggi 1,1% dari target yang pemerintah patok sebesar Rp 817,2 triliun. Dan, di atas pencapaian selama tahun 2019 senilai Rp 809,6 triliun.

Secara perinci, penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun lalu mencapai Rp 413,5 triliun atau 50,1% dari total realisasi investasi. Sementara penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 412,8 triliun atawa 49,9% dari total investasi 2021.

Tentu, realisasi investasi yang mencapai target, bahkan lebih, menjadi kabar yang menggembirakan di tengah pandemi Covid-19 yang memukul banyak sektor industri di tanah air. Yang lebih menggembirakan lagi, pertama dalam sejarah, PMDN mengalahkan PMA. Tak berlebihan, PMDN jadi banteng pertahanan investasi di era pandemi.

Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan investasi yang lebih tinggi lagi, mencapai Rp 900 triliun. Jelas tidak gampang mencapai target itu. Sebab, tantangan masih sama: pandemi virus korona baru.

Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, pandemi di tahun kedua, 2021, kemungkinan lebih buruk dibandingkan dengan tahun pertama, 2020. Setidaknya, dalam beberapa bulan pertama, seiring kemunculan varian baru yang lebih menular.

Di Indonesia, pandemi makin menjadi. Total kasus virus korona hingga Senin (25/1) kemarin nyaris 1 juta. Itu sebabnya, pemerintah memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali.

Memang, program vaksinasi mulai bergulir di Indonesia, dengan harapan bisa membalikkan kondisi pandemi. Tapi, butuh waktu 1 tahun lebih untuk memberikan vaksin kepada 181,5 juta penduduk yang menjadi target pemerintah.

Hanya, pemerintah harus betul-betul melaksanakan 3T, tidak melulu mendorong masyarakat melakukan 3M. Khususnya, testing dan tracing. Vaksinasi massal tanpa tes dan penelusuran kontak erat yang memadai akan membiarkan virus korona leluasa menyebar.

Sebab, membalikkan kondisi pandemi, tidak hanya bisa melanjutkan tren positif investasi. Lebih dari itu, menggerakkan banyak roda ekonomi yang masih tersendat. Investasi tak hanya membutuhkan iklim kondusif dari sisi kebijakan, juga kondisi pandemi yang mereda. Bukan pekerjaan gampang, memang.

Penulis : S.S. Kurniawan

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×