kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan Lengah


Selasa, 13 Oktober 2020 / 09:58 WIB
Jangan Lengah
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Kasus virus korona baru global sudah menembus angka 37 juta. Salah satu pendorongnya adalah: gelombang kedua wabah virus korona di banyak negara, terutama di wilayah Eropa. Bahkan, kasus dalam gelombang kedua melebihi puncak infeksi sebelumnya.

Sebut saja, Rusia yang pada 11 Oktober melaporkan 13.592 kasus baru virus korona dalam 24 jam terakhir. Angka ini merupakan infeksi harian tertinggi sejak pandemi bergulir di negeri beruang merah.

Lalu, Inggris yang mencatat 22.961 kasus baru pada 4 Oktober lalu, paling tinggi semenjak pandemi melanda negeri Ratu Elizabeth II. Padahal, puncak kasus harian sebelumnya hanya 6.111 infeksi pada 6 Mei lalu. Alhasil, lonjakan kasusnya mencapai tiga kali lipat lebih.

Gelombang kedua juga sedang terjadi di negara tetangga, seperti Malaysia. Negeri jiran mengonfirmasi 691 kasus baru virus korona pada 6 Oktober lalu, tertinggi sejak pandemi melanda. Sebelumnya, Malaysia tidak pernah mencatat lebih dari 300 kasus. Lonjakan kasus Covid-19 ini membuat Malaysia kembali melakukan pembatasan pergerakan, termasuk di Kuala Lumpur.

Indonesia? Negara kita masih belum lepas dari gelombang pertama. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, secara konsisten Indonesia menunjukkan peningkatan kasus saat gelombang pertama wabah virus korona berlanjut.

Dalam sepekan terakhir, Senin (5/10) hingga Minggu (11/10), tambahan kasus virus korona mencapai 29.951 menjadi 333.449. Angka ini lebih tinggi dari sepekan sebelumnya, dengan tambahan kasus sebanyak 28.285 menjadi 303.498.

Dengan laju kasus harian yang stabil di kisaran angka 4.000, bukan tidak mungkin Indonesia menyalip Filipina, dan kembali menjadi negara dengan infeksi tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Hingga 11 Oktober lalu, kasus virus korona di Filipina sekitar 343.000, dengan infeksi harian di kisaran 2.000 sejak akhir September lalu, menurun drastis dari puncak 6.725 di Agustus.

Tapi, Senin (12/10), pemerintah melaporkan kasus baru virus korona "hanya" 3.267. Memang, ini belum bisa menjadi patokan wabah virus yang sudah merenggut 11.935 jiwa di negara kita mereda. Meski, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), seiring kasus yang menurun di Ibu Kota.

Jadi, jangan lengah untuk menerapkan protokol kesehatan 3M: memakai masker dengan benar, menjaga jarak hindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun.

Penulis : S.S. Kurniawan

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×