kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan Terlena Drama


Rabu, 02 Desember 2020 / 06:46 WIB
Jangan Terlena Drama
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Untuk kesekian kali, statistik kasus Covid-19 di Indonesia mendapat sorotan. Kali ini kenaikan jumlah kasus aktif yang melonjak jauh lebih banyak dari sebelumnya menjadi pemicu sorotan tersebut. Dua kali dalam seminggu, jumlah kasus aktif harian Covid-19 mencapai jumlah tertinggi alias mencetak rekor.

Kebetulan lonjakan angka kasus positif Covid-19 ini bersinggungan dengan beberapa peristiwa yang bisa dengan sangat mudah dianggap sebagai pemicu lonjakan itu.

Sebagian pihak menganggap hari libur panjang pengujung Oktober lalu sebagai penyebab lonjakan kasus positif saat ini. Orang berbondong-bondong pergi keluar kota dan berwisata, tak tahan ngempet hasrat berpergian yang sudah tertahan selama sembilan bulan. Banyak liputan televisi memperlihatkan mereka abai terhadap protokol 3M.

Kian seru, lonjakan angka kasus positif Covid-19 kali ini dibumbui drama kedatangan pendiri FPI Rizieq Shihab, kerumunan dalam acara pernikahan putrinya, kabar sakitnya, sampai kerumunan berkaitan pilkada yang mengundang silang pendapat di media sosial.

Seolah masih kurang seru, lonjakan kasus Covid-19 mengundang kekecewaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang langsung disampaikan kepada para menteri yang hadir dalam rapat kabinet terbatas Senin (30/11). Jokowi menyebut dua provinsi yang mengalami lonjakan kasus: DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Seakan masih kurang bumbu, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebut data tambahan kasus Covid-19 di versi Satgas Covid-19 tidak akurat, melebihi data catatan Pemprov Jateng sendiri. Tak ayal, Ganjar pun sibuk mengklarifikasi ke beberapa pihak tentang angka kasus Covid-19 di provinsi yang dia pimpin.

Terakhir, menyempurnakan kehebohan Covid-19 kali ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan bahwa dirinya positif Covid-19. Beberapa hari lalu Wakil Gubernur Riza Patria sudah lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19. Beberapa pejabat di lingkungan Pemprov DKI juga positif.

Lonjakan kasus positif Covid-19 membuktikan ujung akhir pandemi Covid-19 belum tampak. Kecuali menanti vaksinasi massal, tak terdengar strategi atau kebijakan baru melawan Covid-19. Oleh karena itu, masuk akal bagi kita untuk menyikapi Covid-19 ini sebagai persoalan pribadi dan keluarga. Selain diri kita sendiri, tak ada yang bisa diharapkan untuk mengatasinya.

Jangan terlena oleh drama.

Penulis : Hasbi Maulana

Managing Editor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×