kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan Terserah


Selasa, 26 Mei 2020 / 13:10 WIB
Jangan Terserah
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Lebaran akhirnya tiba. Kali ini, perayaan Hari Kemenangan bagi umat Muslim dilalui dengan suasana berbeda. Lebih sepi. Tanpa shalat Id berjamaah di mesjid; tanpa kunjungan tetangga, saudara, teman, dan kerabat; dan melakukan silaturrahmi secara virtual. Tujuannya, satu. Menghambat penyebaran virus korona.

Kendati demikian, tidak semua masyarakat aware mengenai hal ini. Beberapa hari menjelang Lebaran, sejumlah aturan yang dikeluarkan pemerintah membuat masyarakat bingung. Salah satunya, melarang mudik namun melonggarkan pembatasan bisnis transportasi. Selain itu, sejumlah pusat perbelanjaan pun diberi izin beroperasi kembali.

Dampaknya? Besar. Antusiasme warga yang ingin mudik dan berbelanja sangat tinggi. Bahkan di Pasar Tanah Abang, pengunjung tampak berjubal untuk membeli pakaian Hari Raya. Tak ada protokol Covid-19 yang berlaku. Seakan-akan, mereka lebih takut untuk tidak tampil modis saat Lebaran ketimbang terjangkit virus korona.

Hingga akhirnya, tagar #IndonesiaTerserah viral di media sosial. Tagar ini bisa diartikan banyak. Terserah masyarakat jika ingin berbelanja. Terserah masyarakat jika ingin jalan-jalan. Terserah mayarakat jika ingin makan di restoran. Atau, terserah masyarakat jika ingin terjangkit virus.

Padahal, pandemi Covid-19 belum usai. Masih ada ancaman virus gelombang dua. Ingat, Indonesia pernah mengalami kondisi seperti ini sebelumnya dengan menyebarnya wabah Flu Spanyol. Melansir historia.id, tidak diketahui pasti berapa jumlah korban yang tewas akibat pandemi ini. Namun, data yang dirilis Pewarta Soerabaia menyebut, per November 1918, jumlah korban meninggal akibat berbagai wabah penyakit di Indonesia mencapai 1,5 juta jiwa. Mayoritas di antaranya adalah korban flu Spanyol.

Belajar dari kejadian itu, jangan sampai sejarah berulang. Mari bahu membahu agar penyebaran virus di Indonesia bisa ditekan. Caranya dengan menerapkan new normal dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kita tetap dapat beraktifitas dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, tidak banyak beraktifitas di luar rumah jika tidak mendesak, menjaga kesehatan tubuh, hingga mengenakan masker.

Indonesia, please, jangan terserah. Mari lebih peduli. Jika tetap disiplin menjaga diri, keluarga, dan lingkungan, kita bisa melewati masa pandemi ini bersama-sama. Selamat Hari Raya!

Penulis : Barratut Taqiyyah Rafie

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×