Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Tri Adi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah menurun 7,02% ke level 5.909,2 secara year to date, bagi saya, tidak harus dibuat panik. Penurunan yang terjadi belakangan ini justru harus dilihat sebagai peluang emas.
Bagi investor, ini bisa dijadikan waktu yang tepat membeli saham perusahaan bagus dengan harga murah. Ketika IHSG turun maka saham-saham yang menarik semakin banyak.
Namun saya tidak bisa menyebutkan saham apa yang menarik itu. Nanti harga sahamnya langsung melonjak lagi.
Untuk sektor yang menarik adalah sektor yang belum naik. Atau sektornya yang mengalami penurunan cukup banyak. Biar pembaca sendiri yang mencari sektor dan saham apa itu yang menarik.
Saya percaya sekali prospek harga saham masih menarik. Sebab jika dilihat dari saat krisis tahun 1998 dan tahun 2008, saham memang seperti tidak berharga. Namun setelahnya IHSG terus naik.
Sebab orang seperti saya ketika membeli saham, saya tidak melihat kondisi makro ekonomi. Yang saya lihat adalah kinerja perusahaan tersebut.
Saya cukup melihat kinerja selama lima tahun yang bisa ditemukan dari laporan keuangan dan biasanya memang disajikan kinerja lima tahun. Saya tidak hanya melihat laba, tapi juga tata kelola, bidang usaha, pertumbuhan kinerja, valuasi mahal atau murah.
Tidak usah memakai perhitungan rumit, cukup pakai saja perhitungan seperti price earning ratio dan price book value yang paling sederhana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
