kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kematian


Rabu, 22 Juli 2020 / 10:15 WIB
Kematian
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Beberapa hari belakangan, ramai di jagad warganet soal pernyataan musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji terhadap sebuah foto yang menampilkan kondisi jenazah pasien Covid-19 di sebuah rumahsakit di Indonesia. Foto itu merupakan karya fotografer Joshua Irwandi yang dipublikasikan National Geographic. Juga Joshua unggah di akun Instagramnya.

Terlepas dari pro dan kontra yang berkembang di jagad netizen, foto tersebut memang memberi pesan tegas tentang kematian akibat virus korona baru. Apalagi, virus penyebab Covid-19 ini sudah merenggut ribuan nyawa di Indonesia.

Hingga Selasa (21/7), angka kematian akibat virus korona di negara kita mencapai 4.320. Dan, trennya menanjak sejak pemerintah mengumumkan pertama kali kematian karena Covid-19 pada 17 Maret lalu. Bahkan, Ahad (19/7) lalu, Indonesia mencatat kenaikan harian tertinggi, dengan 127 orang meninggal. Ini juga kali pertama angka kematian harian menembus angka 100.

Dan, sejak 15 Juli, angka kematian akibat virus korona, kecuali 18 Juli, selalu di atas 75. Untuk tingkat provinsi, angka kematian tertinggi di Jawa Timur sebanyak 1.433, DKI Jakarta 745, Jawa Barat 359.

Semestinya, ini menjadi peringatan bagi masyarakat Indonesia. Terlebih, kasus virus korona di negara kita juga masih dalam tren menanjak, dan belum ada tanda-tanda menurun. Sejak awal Juli, infeksi harian kebanyakan di atas 1.500 kasus. Sampai Selasa (21/7), total kasus di Indonesia nyaris menembus angka 90.000, tepatnya 89.869.

Memang, ada harapan seiring setidaknya empat kandidat vaksin virus korona potensial yang sedang menjalani uji klinis tahap ketiga atau terakhir atas manusia. Bahkan, salah uji coba satu kandidat vaksin, yakni buatan Sinovac asal China juga berlangsung di Indonesia, dengan menggandeng PT Bio Farma. BUMN farmasi ini akan memulai uji klinis pada Agustus nanti.

Uji klinis untuk membuktikan kemanjuran vaksin tersebut berjalan selama enam bulan. Kalau terbukti manjur dan pastinya aman, Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal I 2021. Kapasitas pabrik mereka 40 juta dosis per tahun.

Sambil menunggu, pemerintah dan masyarakat tidak boleh lengah. Kesadaran terhadap protokol kesehatan wajib pemerintah dan masyarakat tingkatkan, terutama memakai masker dan menjaga jarak.

Foto jenazah pasien Covid-19 karya Joshua bisa jadi peringatan bagi siapa saja, bahwa virus korona baru sangat, sangat mematikan.

Penulis : S.S. Kurniawan

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×