kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kendali & Implementasi


Rabu, 03 Februari 2021 / 13:44 WIB
Kendali & Implementasi
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Vaksinasi bukanlah satu-satunya cara memutus rantai penyebaran korona. Suara senada dikumandangkan oleh berbagai otoritas belakangan ini, baik WHO, Menteri Kesehatan, BPOM, Satgas Covid-19, hingga para epidemiolog.

Maklum, jangan sampai terjadi euforia terhadap vaksinasi yang sudah mulai berlangsung di Indonesia, sejak pertengahan Januari lalu. Walau tak dapat dipungkiri, mulai berjalannya vaksinasi telah mengembuskan udara sejuk buat banyak kalangan, terutama pebisnis.

Usaha mereka kebanyakan porak-poranda. Cuma segelintir bisnis yang mampu bertahan atau tumbuh di masa pandemi ini. Maka, datangnya vaksin secara pasti disusul dengan distribusi serta vaksinasi jelas memunculkan harapan bahwa kehidupan bakal normal kembali.

Para pengusaha pun mulai membangun keyakinan untuk memulihkan bisnis mereka, bahkan sudah ada yang merancang ekspansi. Tapi lagi-lagi syarat utamanya ialah: vaksinasi berlangsung lancar sampai tuntas, sebagian besar masyarakat Indonesia bisa divaksin; sehingga benar-benar terbentuk herd immunity atawa kekebalan populasi.

Maka pemerintah dengan segenap jajarannya harus menyukseskan program vaksinasi ini hingga tuntas. Karena ini berkejaran dengan angka positif Covid-19 yang melaju tinggi. Berbagai kebijakan yang diterapkan mulai dari PSBB hingga PPKM terbukti belum mampu mengendalikan laju penyebaran virus korona.

Jangan pula hanya bersandar pada optimisme lantaran tersedia 30.000 vaksinator dan 10.000 puskemas yang siap menjalankan vaksinasi massal di seluruh Nusantara. Tapi rapikan dulu tata kerja. Lantaran kenyataannya di awal-awal vaksinasi ini masih menemui berbagai kendala, baik distribusi, operasional, hingga ketidaksinkronan data. Tak heran progresnya terasa lambat.

Maka kita harap benar vaksinasi gratis yang dibiayai APBN ini lancar. Sehingga nanti usulan pengusaha untuk mendatangkan vaksin sendiri buat karyawan mereka hanya bersifat komplementer, swakarsa, dan tanpa distorsi dalam praktiknya.

Dan, sesuai pesan di awal, vaksinasi bukan satu-satunya solusi mengatasi pandemi. Pola hidup sehat, perilaku 5M memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas tetap harus diterapkan secara disiplin. Lihat saat ini implementasi PPKM belum efektif. Minim pengendalian. Minim penindakan pula. Angka positif Covid-19 pun masih meninggi sementara vaksinasi masih jauh jauh dari target.

Penulis : Ardian Taufik Gesuri

Pemimpin Redaksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×