kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Keriuhan Harbolnas


Senin, 13 November 2017 / 13:08 WIB
Keriuhan Harbolnas


| Editor: Tri Adi

Gaung Hari Belanja Online Nasional Harbolnas sudah riuh terdengar sejak bulan lalu. Belajar dari pengalaman tahun lalu, biasanya Harbolnas kerap dilingkupi dengan sejumlah masalah. Mulai dari diskon fiktif,  hingga pembatalan transaksi dari penjual.

Masalah-masalah yang ditemui tahun lalu sepertinya masih kembali berulang. Di jagad maya Tweeter,  misalnya,  keluhan demi keluhan bermunculan saat transaksi Harbolnas yang dihelat pada Sabtu (11/11).   Salah satu warganet mengutarakan kekecewaannya saat membeli barang dalam program ini.  "Sudah transfer,  tiba-tiba saja dapat notifikasi bahwa beli barang yang tidak ada di-wish list,  karena promo cash back. Aneh banget,"  tulis salah satu akun.

Harbolnas pada dasarnya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kemudahan berbelanja online dengan aman dan nyaman dan bisa dilakukan kapan saja. Selain itu, ajang ini juga memiliki misi untuk memajukan industri e-commerce di Indonesia.  Apalagi, negara kita termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna internet tertinggi dunia.

Sayangnya, pelaksanaan Harbolnas di Indonesia masih banyak kekurangan.  Ada beberapa catatan yang bisa dirangkum tentang pelaksanaan program ini. Pertama, terkadang spesifikasi barang yang ditawarkan tidak jelas sehingga sering menimbulkan kesalahpahaman di pihak  konsumen. Kedua, barang yang dijual kadang kala tidak sesuai dengan foto yang terpajang.

Ketiga, meski sejumlah situs e-commerce menawarkan diskon besar, namun sejumlah calon pembeli mengaku harga barang terkait sudah dinaikkan terlebih dulu. Keempat, masih ada kekhawatiran calon pembeli ketika diminta menuliskan nomor rekening saat bertransaksi di situs e-commerce tertentu, dengan alasan belum adanya jaminan keamanan oleh pemerintah.

Kekurangan sana-sini dalam pelaksanaan e-commerce bisa dimaklumi karena program ini memang baru seumur jagung dihelat di Indonesia. Kendati demikian, ada baiknya para pelaku e-commerce menjadikan pengalaman yang sudah-sudah untuk memperbaiki pelayanan mereka di masa mendatang.

Harapannya, pelaksanaan Harbolnas di Tanah Air bisa menyerupai pencapaian yang ditorehkan Alibaba di China. Rahasia sukses e-commerce di China antara lain menekankan pada rasa saling percaya. Kalau sudah begini, bahagia warganetnya, bahagia pula e-commerce-nya. Betul?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×