Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Adi
Banyak sumber-sumber pendanaan modal untuk bisnis. Namun, dari banyaknya sumber itu, jelas sumber pendanaan dari kredit perbankan opsi yang paling baik. Memang tidak semua pengusaha bisa memiliki akses ke perbankan. Namun, kalau perbankan bisa diakses semua pengusaha, pasti melalui perbankan.
Sayang, banyak pengusaha kecil dan menengah tidak bisa mendapatkan akses perbankan karena tidak memiliki agunan atau collateral. Walaupun sekarang juga ada kredit usaha rakyat (KUR), tetapi tidak semua pengusaha juga bisa mengakses KUR.
Jadi, sekarang untuk startup-startup ada yang namanya angel investing. Dana untuk funding yang tidak membutuhkan collateral dan hal-hal yang dibutuhkan perbankan. Karenanya, untuk startup masuk ke angel investing. Selain itu, ada juga venture capital, jadi dana dari non perbankan bisa dari venture capital dan dari private equity.
Sedangkan sumber dana utama dari initial public offering (IPO) lebih ke perusahaan. Walaupun sekarang sudah ada yang papan bawah, tetapi untuk IPO bukan sesuatu yang mudah. Jadi biasa lebih dimanfaatkan perusahaan-perusahaan besar. Begitu pula untuk IPO untuk perusahaan menengah, tetapi biasanya tetap dimanfaatkan oleh perusahaan besar.
Bisa saja sebenarnya karena ada mezzanine financing sebelum IPO, kemudian melalui market equity, bisa saja. Namun, paling baik dari perbankan.
Namun, saat ini bunga bank juga masih tinggi karena mencapai dua digit. Saya khawatir, apalagi suku bunga acuan juga dinaikkan. Karenanya, harus diwanti-wanti jangan sampai suku bunga pinjaman juga ikut naik. Membandingkan dengan negara lain, margin antara suku bunga deposito dan pinjaman tidak sebesar ini.
Indonesia memiliki margin yang terlalu besar. Contoh saja, kalau suku bunga deposito sebesar 6% sedangkan pinjaman mencapai 11% margin tersebut besar sekali. Karenanya, jangan sampai bunga bank kembali naik.n
Shinta Widjaja Kamdani
Wakil Ketua Umum Kadin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
