kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencari pahlawan


Jumat, 10 November 2017 / 15:34 WIB
Mencari pahlawan


| Editor: Tri Adi

Bagi warga negara Uni Emirat Arab (UEA), Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan mungkin merupakan seorang pahlawan yang sangat berjasa. Sekitar enam tahun silam, pemimpin UEA sekaligus penguasa Abu Dhabi ini memutuskan membayar semua utang rakyat miskin di negara tersebut.

Saat itu, Sheikh Khalifa memerintahkan negara menyiapkan dana hingga sekitar 10 miliar dirham untuk membayar utang-utang warganya. Memang, tidak semua utang dibayar. UEA hanya membayar utang rakyatnya yang nilainya di bawah satu juta dirham.

Alasan Sheikh Khalifa membayar utang-utang warganya juga cukup mulia. Konon, sang penguasa salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia ini merasa tidak nyaman lantaran beberapa tahun sebelumnya ia dinobatkan sebagai salah satu penguasa terkaya di dunia oleh majalah Forbes.

Di saat yang sama, ia menyadari banyak warganya yang masih menanggung utang cukup besar. Dari situlah, ia kemudian memutuskan membayar utang-utang rakyatnya. Bukan cuma itu, ia menaikkan gaji pegawai negeri dua kali lipat.

Kebijakan petinggi UEA tersebut cukup berhasil mengangkat ekonomi negara tersebut. Pada 2011, produk domestik bruto (PDB) negara ini baru sebesar US$ 350,91 miliar, dan sempat mencapai US$ 403,20 miliar di 2014. Memang, sih, setelah itu PDB UEA kembali turun lantaran harga minyak merosot.

Indonesia saat ini tampaknya juga perlu seorang pahlawan yang bisa melakukan tindakan drastis untuk mengerek pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal tiga lalu cuma 4,93%. Padahal, di periode sama setahun sebelumnya, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01%.

Tentu saja, rakyat Indonesia tidak bisa berharap Jokowi menjadi pahlawan dan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan. Toh, Indonesia bukan negara yang dipimpin raja seperti di Arab,di mana kepemimpinan negara baru beralih setelah si raja mangkat.

Tapi, rakyat bisa meminta para pejabat dan petinggi negara lebih serius dalam mengurus negara. Akan bagus sekali kalau eksekutif negara dan legislatif bisa berjalan beriringan dan mencari solusi bersama untuk mendongkrak ekonomi. Bukannya malah bertengkar dengan penegak hukum, atau mempermasalahkan apakah suatu pernikahan sederhana atau tidak.

Selamat Hari Pahlawan!             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×