kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengelola hot money


Jumat, 01 Februari 2019 / 15:02 WIB
Mengelola hot money


Reporter: Harris Hadinata | Editor: Tri Adi

Seperti sudah diduga, bank sentral Amerika Serikat (AS) akhirnya memutuskan menahan tingkat suku bunga acuan negara tersebut. Kebijakan ini diambil dalam rapat pertama para petinggi The Federal Reserve tahun ini.

Pelaku pasar menilai, kebijakan bank sentral yang punya sebutan beken The Fed ini market friendly. Jadi tidak aneh bila indeks saham di berbagai negara menguat, kemarin. Kalaupun ada yang melemah, hanya turun tipis.

Indeks Fear & Greed yang dirancang CNN juga menunjukkan perbaikan persepsi investasi investor. Indeks tersebut menunjukkan angka 58, yang mengindikasikan investor berada di posisi greed, di mana risk appetite meningkat.

Buat perbandingan, sebulan lalu investor masih berada di posisi extreme fear. Indeks berada di level 12. Artinya, saat itu investor lebih cenderung melakukan risk aversion.

Lantaran risk appetite meningkat, investor pun tampak menggelontorkan dana ke negara-negara emerging market. Pasar modal di negera berkembang dianggap menjanjikan imbal hasil lebih menggiurkan.

Indonesia termasuk salah satu negara incaran investor. Selama Januari, dana investor asing yang mengalir masuk pasar saham Indonesia mencapai US$ 976,5 juta. Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara yang mendapat limpahan hot money paling besar.

Di Malaysia, dana investor asing yang masuk cuma US$ 235,2 juta. Sementara di Filipina dan Thailand dana asing yang masuk masing-masing mencapai US$ 355,9 juta dan US$ 236,0 juta.

Bahkan, dana asing yang masuk ke Indonesia juga lebih besar dibanding dana asing yang masuk di emerging market di luar Asia. Contoh di Brasil. Per 28 Januari, hot money yang masuk ke negara ini sejak awal tahun US$ 431,8 juta.

Dana asing dalam jumlah besar yang masuk ke Indonesia ini bisa menjadi hal positif. Masuknya dana investor ini mengindikasikan tingkat kepercayaan investor terhadap fundamental Indonesia masih baik.

Jadi, meski belakangan kekhawatiran menggelembungnya utang pemerintah meruyak, investor menilai fundamental dalam negeri masih kuat. Ekonomi Indonesia juga masih punya peluang tumbuh baik.

Tapi, ada sisi negatifnya juga. Namanya saja hot money. Kalau tidak tahu cara memegang barang panas yang aman, barang tersebut bisa lepas dari tangan. Dana asing yang masuk juga bisa dengan mudah keluar bila pemerintah gagal mengelola kepercayaan investor.•

Harris Hadinata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×