kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaga pertumbuhan era digital


Senin, 29 Januari 2018 / 13:49 WIB
Menjaga pertumbuhan era digital


| Editor: Tri Adi

Saat ini perbankan menghadapi beberapa tantangan sekaligus. Mulai dari pertumbuhan pendapatan yang melambat, tuntutan meningkatkan layanan, digitalisasi inovasi, hingga peraturan-peraturan yang semakin kompleks. Alhasil sejak 2015, pertumbuhan pendapatan secara tahunan terus melambat.

Tiga tahun yang lalu, pendapatan perbankan masih tumbuh 18,9%. Namun per November 2017, hanya tumbuh 5,4%. Berdasarkan komponennya, pertumbuhan pendapatan bunga 13,8%, turun menjadi 5,4%. Lalu, pertumbuhan pendapatan operasional selain bunga dari 42% susut menjadi 0,6%.

Sementara berdasarkan kontribusi, mayoritas pendapatan perbankan berasal dari pendapatan bunga. Kontribusi per November 2017 sebesar 73,4% sedangkan kontribusi tahun 2016 sebesar 71,6%.

Sebaliknya, kontribusiĀ  pendapatan operasional selain bunga turun dari 26,2% pada 2016 menjadi 23,5% pada November 2017. Salah satu kontributor yang cukup besar adalah pendapatan biaya dan komisi. Kontribusi per November 2017 sekitar 30% sedangkan tahun 2016 sebesar 25%.

Perusahaan teknologi finansial (tekfin) dan perusahaan teknologi lain memberikan dampak yang nyata terhadap perbankan (disrupsi). Dengan estimasi pertumbuhan pembayaran digital tekfin 18,4% per tahun hingga 2021 (Statista), rata-rata pertumbuhan tahunan pendapatan biaya dan komisi perbankan tahun 2018-2021 berpotensi melambat dari 13,4% menjadi 12,9%-13,1%. Ini berdasarkan estimasi penurunan pendapatan biaya dan komisi pada segmen ritel.

Dalam nilai, pendapatan perbankan berpotensi susut sekitar Rp 10 triliunā€“Rp 15 triliun (8,2%-12,3%). Dengan demikian, pendapatan biaya dan komisi yang diperkirakan mencapai Rp 120 triliun pada 2021, akan menjadi sekitar Rp 105 triliun-Rp 110 triliun.

Apa saja yang bisa dilakukan oleh perbankan? Perbankan perlu terus meningkatkan layanan transaksi untuk segmen korporasi. Mengingat, nilai transaksi segmen korporasi yang lebih besar dibandingkan dengan transaksi individu.

Saat ini, transaksi non tunai meningkat seiring dengan makin maraknya perdagangan e-commerce. Perbankan bisa mengambil peluang di sini karena tekfin belum dapat memfasilitasi transaksi bernilai besar.

Meskipun perusahaan tekfin terus menyediakan fasilitas transaksi yang memudahkan, sumber dana nasabah mereka umumnya berasal dari simpanan di bank. Oleh karena itu, perbankan juga perlu memudahkan konsumen untuk menyimpan dana di bank. Mesti ada platform transaksi yang semakin handal dan mudah digunakan.

Selain itu, perbankan dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan tekfin. Misal, keduanya dapat menggunakan model white label partnership. Jadi, perbankan bekerja sama dengan tekfin P2PL melalui produk co-brand. Bank menyalurkan pinjaman lewat tekfin P2PL sedangkan tekfin menjadi saluran distribusinya.

Bagi bank, cara itu akan mengurangi acquisition fee ketika mencari nasabah. Bank dapat pula menawarkan nasabah yang tidak memenuhi kualifikasi pinjaman bank kepada tekfin P2PL dan menerima referral fee sebagai imbalannya.

Saat ini, sekitar 70% pemberi pinjaman melalui tekfin P2PL berusia muda, antara 18-35 tahun. Dengan demikian, ada peluang bagi bank untuk menawarkan produk investasi yang lebih sesuai dengan generasi millennial.

Lalu, dalam batasan tertentu, ada potensi kerjasama antara bank dengan tekfin P2PL dalam membantu nasabah bank yang berpotensi mengalami kredit macet tapi kelayakan usahanya masih cukup baik. Tekfin P2PL dapat memberikan pembiayaan kepada nasabah-nasabah tersebut agar ada keleluasaan dalam mengelola arus kas.

Namun, perlu ada perjanjian khusus terkait hal ini. Misal, bank tidak perlu mengenakan referral fee kepada P2PL. Dengan demikian, P2PL dapat membantu bank dalam proses restrukturisasi kewajiban nasabahnya.

Ke depan, bank dan tekfin P2PL bisa mengoptimalkan potensi pembiayaan dengan memanfaatkan ekosistem bisnis yang lebih besar. Mereka bisa bekerja sama dengan penyedia marketplace untuk mendapatkan keseluruhan rantai pasok dari para pengusaha yang berpotensi mendapatkan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×