kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menko Airlangga minta perbankan segera respons tren penurunan suku bunga BI


Kamis, 20 Februari 2020 / 15:21 WIB
Menko Airlangga minta perbankan segera respons tren penurunan suku bunga BI
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani Indrawati (kiri) disela-sela penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama Koordinasi Percepatan dan Perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta kepada seluruh perbankan agar segera menurunkan suku bunganya. 

Ini sesuai dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang sudah menurunkan suku bunga acuan BI sebanyak 1% pada tahun lalu dari 6% menjadi 5%.

Baca Juga: Bank Indonesia pangkas suku bunga acuan ke 4,75%

Kemudian hari ini BI kembali memangkas suku bunga jadi 4,75%. “Karena sekarang ini BI rate turun tapi transmisi di perbankan agak menggantung," kata Airlangga seusai Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2020, Kamis (20/2).

Airlangga menegaskan bahwa kebijakan perbankan untuk menurunkan suku bunga akan mempengaruhi konsumsi rumah tangga di mana menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Yang penting transmisi di perbankan harus disesuaikan," harap Airlangga.

Setali tiga uang, Airlangga menilai tren suku bunga rendah juga menjadi momentum untuk menggenjot investasi ke dalam negeri. 

Apalagi total realisasi investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 866 triliun. Sehingga, harapannya investasi juga mampu mengerek pertumbuhan ekonomi sesuai target pemerintah di level 5,3%.

Baca Juga: Gara-gara corona, BI pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia jadi 5%-5,4%

"Ini (penurunan suku bunga) kesempatan untuk investasi, kan investasi memakan waktu dua sampai tiga tahun. Kalau masuk ke capital market kurang bagus karena suku bunga rendah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×