kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Startup


Jumat, 08 November 2019 / 11:16 WIB
Menteri Startup


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Rabu (6/11) pagi, banyak warga masyarakat mengeluhkan layanan internet sebuah perusahaan operator seluler. Koneksi mereka ke internet tidak stabil. Akibatnya ada yang mengaku kesasar karena aplikasi peta ngadat. Ada pula yang terganggu pekerjaannya padahal sudah mepet deadline, dan sebagainya.

Internet memang sudah menjadi salah satu "bahan pokok" bagi sebagian orang. Akses internet menjadi salah satu prasyarat atas banyak urusan agar bisa berlangsung lancar: pergi ke suatu tempat, menyelesaikan pekerjaan, mengerjakan tugas kuliah atau sekolah, kursus keahlian, sampai urusan mencari nafkah untuk memupuk kekayaan.

Oleh sebab itu, jangan heran kalau belakangan ini ketersediaan layanan internet melalui jaringan kabel optik sudah menjadi pertimbangan seseorang ketika hendak memilih tempat tinggal. Dulu tiga syarat dalam memilih properti tempat tinggal maupun kantor adalah lokasi, lokasi, dan lokasi. Kini, ada orang yang sudah memodifikasi syarat itu menjadi internet, internet, dan internet.

Akses internet yang lancar telah mengubah segala tatanan. Toko di mal yang sepi akibat tergusur toko online di marketplace, itu sudah menjadi cerita lawas. Banyak aspek kehidupan yang "dipaksa" berubah oleh akses internet yang semakin cepat dan lancar.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa sekarang banyak sekali orang lebih sering menonton film di layar TV pintar atau layar komputer ketimbang pergi ke bioskop. Begitu pula dengan mereka yang hobi nonton TV. Antena luar hancur diterjang angin tak masalah karena mereka bisa menonton siaran TV seluruh dunia lewat internet pula. Itu sekadar tambahan gambaran riil betapa internet semakin menerabas banyak segi kehidupan kita.

Meningkatnya kecepatan akses internet seolah mempercepat kematian jenis bisnis dan profesi konvensional. Bahkan keganasannya menerkam perusahaan-perusahaan teknologi juga. Akhir bulan lalu Yahoo menghapus seluruh arsip Yahoogroups, sebuah platform uzur komunikasi kelompok karena kalah bersaing platform media sosial.

Mungkin kenyataan semacam itu yang membuat Presiden Jokowi menaruh harapan besar pada Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Patut kita tebak DNA startup pada diri Nadiem tak akan terpenjara oleh tradisi birokrasi yang kaku. Nah, salah satu kunci sukses para pendiri startup adalah keberanian meninggalkan siapa saja yang ogah ikut.

Penulis : Hasbi Maulana

Managing Editor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×