kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Modal Inflasi Rendah


Kamis, 11 Juni 2020 / 10:27 WIB
Modal Inflasi Rendah
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Di tengah tekanan hebat perekonomian Indonesia, masih ada modal untuk menahan ekonomi tidak makin jatuh. Modal itu adalah tingkat inflasi yang tetap terjaga rendah sampai saat ini.

Pada bulan Mei 2020 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi hanya 0,07%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan April 2020 yang sebesar 0,08%.

Memang, inflasi rendah bisa jadi lebih karena faktor permintaan yang turun akibat melemahnya aktivitas perekonomian gara-gara pandemi corona. Namun, bermodal inflasi rendah ini, ada harapan bisa mengerem laju penurunan daya beli agar tak semakin melemah.

Apalagi dalam situasi seperti sekarang, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi rendah, hanya 2,97% di kuartal I 2020 dan diprediksi tumbuh negatif di kuartal II 2020, mengendalikan inflasi tetap rendah menjadi salah satu kunci menahan ekonomi tidak terjun bebas.

Sebab bagaimana pun, konsumsi rumah tangga atau masyarakat tetap menjadi tumpuan utama perekonomian Indonesia.

Pekerjaan berat memang menumbuhkan lagi daya beli masyarakat. Terlebih penurunan aktivitas ekonomi akibat efek wabah corona menyebabkan pendapatan masyarakat menurun. Ini otomatis menurunkan daya beli masyarakat.

Masyarakat cenderung mengerem belanja dan memilih menyimpan dananya atau saving untuk berjaga-jaga kalau-kalau ekonomi makin memburuk. Dalam situasi seperti ini, kegagalan mengendalikan inflasi tetap rendah tentu akan memperburuk keadaan.

Syukurlah, sejauh ini angka inflasi masih terkendali. Betul memang, inflasi rendah bukan satu-satunya penopang. Perbaikan pendapatan atau penghasilan juga berandil mendongkrak daya beli masyarakat.

Namun dengan inflasi rendah, paling tidak harga-harga barang terutama barang kebutuhan pokok masih bisa terjangkau kantong masyarakat, terutama rumah tangga yang paling terpapar dampak kemerosotan ekonomi.

Ibaratnya, inflasi rendah itu jadi tameng atau bantalan daya beli masyarakat untuk saat ini. Bayangkan, kalau dalam kondisi ekonomi krisis, harga barang malah tambah mahal. Dampak gejolak sosialnya tentu akan dahsyat.

Belajar dari krisis ekonomi yang sudah-sudah, kebangkitan ekonomi akan dimulai dari geliat ekonomi masyarakat. Dan pengendalian inflasi punya peran penting dalam fase tersebut.

Penulis : Khomarul Hidayat

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×