kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,79   7,33   0.80%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mr Hu dan UMKM


Jumat, 19 Februari 2021 / 11:29 WIB
Mr Hu dan UMKM
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Beberapa hari belakangan, media sosial kita diramaikan dengan sosok Mr Hu dan tagar #SellerAsingBunuhUMKM. Dalam beberapa postingan di Twitter, diketahui Mr Hu adalah salah satu seller dari China yang menjual berbagai produk kebutuhan rumah tangga dengan harga murah.

Belum jelas siapa itu Mr Hu. Namun, dari kabar yang beredar, Mr Hu selalu mengirimkan barang dagangannya dari alamat di Guangzhou, China. Satu hal lagi, seller ini cuma ada di Shopee dan tidak ada di marketplace lain.

Lantas, apa hubungannya Mr Hu dengan UMKM di Indonesia? Rupanya, dengan harga murah yang ditawarkan Mr Hu, tentu banyak masyarakat yang lebih tertarik untuk membelinya ketimbang produk UMKM Indonesia. Kondisi itu tentu akan menjatuhkan UMKM yang saat ini sudah terpukul pandemi korona. Seperti kita tahu, pandemi menyebabkan daya beli masyarakat turun. Dari situlah muncul tagar #SellerAsingBunuhUMKM tadi.

Fenomena Mr Hu ini langsung mendapat perhatian Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Teten memanggil Shopee pada Kamis (18/2) untuk mengetahui dan mendalami fenomena Mr Hu.

Selanjutnya Teten menyatakan pemerintah menyiapkan strategi khusus untuk melindungi UMKM lewat kebijakan menurunkan ambang batas bea masuk barang impor yang tadinya batas harganya US$ 75 menjadi US$ 3. Dengan kebijakan ini, tarif pajak impor sebesar 17,5% yang terdiri atas bea masuk 7,5% dan PPN 10% dan PPH 0%.

Kebijakan lain dengan memperkuat produk UMKM lokal lewat berbagai pelatihan dan pendampingan dan menggelontorkan bantuan modal Rp 2,4 juta kepada 12 juta pelaku UMKM .

Upaya pemerintah ini memang positif, mengingat fakta bahwa UMKM menyerap tenaga kerja terbesar dibandingkan usaha besar. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) sebelum pandemi mencapai 58%-60%. Meskipun pada 2020 anjlok ke 37,3% .

Hanya saja, fenomena Mr Hu lebih rumit dari sekadar penawaran harga murah. Agar tidak terlibas produk asing, UMKM lokal harus memikirkan strategi dengan efisiensi agar produk yang ditawarkan terjangkau tanpa mengurangi kualitas.

Di sisi lain, konsumen bisa membantu UMKM dengan berbelanja produk lokal, agar mendongkrak ekonomi kita. Masih ingat tagline iklan salah satu perusahaan alat rumah tangga yang terkenal? Ya, Cintailah Produk-Produk Indonesia.

Penulis : Barratut Taqiyyah Rafie

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×