kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ongkos Bu Tejo


Kamis, 27 Agustus 2020 / 12:33 WIB
Ongkos Bu Tejo
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Mulai minggu lalu, Bu Tejo jadi trending. Kehadiran film pendek Tilik, yang dimeriahkan Bu Tejo, rupanya menyentuh banyak orang. Tak sedikit penonton yang bersedia menyematkan komentar di slot Youtube film Tilik, mayoritas merasa terhibur.

Banyak pula yang mengaku, mereka lantas menonton film pendek Indonesia lain, yang ternyata bagus-bagus. Dari komentarnya, tampak bahwa sebelum ini tidak banyak informasi tentang film pendek Indonesia. Kebanyakan orang hanya tahu sinetron atau film televisi sebagai produk hiburan domestik.

Pembicaraan Tilik yang seru sejak pekan lalu, segera disambut dengan berita bahwa Pemerintah akan mengizinkan bioskop dibuka lagi. Seperti kita tahu, bioskop ditutup sejak pandemi korona melanda Indonesia pada pertengahan Maret lalu. Alhasil, sampai kini, sebenarnya banyak film yang sudah mengantri diputar di layar lebar Indonesia, misalnya saja KKN di Desa Penari dan Tersanjung The Movie.

Rencana pembukaan bioskop sendiri, jadi polemik di masyarakat. Kondisi ruang tertutup, selama dua-tiga jam duduk bersama orang asing, kemungkinan melepas masker untuk minum, jadi wacana bahwa risiko penyebaran virus di bioskop cukup tinggi. Di lain pihak, masyarakat butuh hiburan.

Selain itu, jangan lupa bahwa bisnis film ini bisnis besar. Tahun lalu, penonton bioskop Indonesia tercatat 51,8 juta. Maka, dulunya, ditargetkan, tahun ini bioskop Indonesia bakal kedatangan 56 juta penonton. Kalikan saja dengan harga rata-rata tiket bioskop.

Pembuatan filmnya juga melibatkan dana tak sedikit. Tercatat Foxtrot Six yang dirilis Februari 2019 adalah film layar lebar dengan biaya paling mahal, yakni Rp 70,5 miliar. Jangan heran, film bikinan Hollywood yang paling mahal adalah Pirates of The Carribean : On Stranger Tides (2011). Film yang dibintangi oleh Johnny Depp itu menghabiskan dana US$376 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun. Selain bermodal besar, pembuatan film mempekerjakan banyak orang.

Lantas, mengapa film-film yang mengantri diputar di bioskop tidak dipasarkan saja lewat jalur digital? Menurut pebisnis film, pemutaran film jalur digital punya hitungan harga sendiri. Biasanya, film lama saja yang diputar di jalur ini. Lagipula, sebuah film jadi box office karena diputar di bioskop.

Untung selama belum ada bioskop, kita terhibur dengan Tilik. Biaya pembuatannya Rp 180 juta memakai Dana Keistimewaan.

Penulis : Hendrika Yunapritta

Managing Editor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×