kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasasir pesawat


Kamis, 14 Maret 2019 / 14:57 WIB
Pasasir pesawat


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: Tri Adi

Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines yang jatuh, Ahad (10/3) lalu, membawa dampak ke dunia penerbangan internasional. Sejumlah negara termasuk Indonesia melarang sementara pesawat Boeing 737 MAX 8 terbang di wilayah udara mereka, demi keselamatan penerbangan.

Maklum, sebelumnya, Oktober 2018 lalu, kapal terbang serupa milik Lion Air juga jatuh, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Nah, pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 juga jatuh enggak lama pasca-bertolak dari Bandara Bole, Addis Ababa.

Meski masih menjadi moda transportasi teraman di dunia, dua kejadian itu bukan tidak mungkin membuat banyak orang berpikir ulang untuk naik pesawat. Memang, belum tentu berkorelasi, tapi jumlah penumpang pesawat rute domestik kita selama November 2018 turun dibanding Oktober 2018.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pasasir pesawat domestik turun 6,76% jadi 7,6 juta orang. Penurunannya lebih dalam ketimbang November 2017 dan 2016 yang masing-masing cuma 0,26% dan 1,1% dari bulan sebelumnya. Bahkan di November 2015, jumlah penumpang pesawat naik 4%.

Di bulan-bulan awal tahun ini, jumlah penumpang pesawat domestik juga menurun. Tapi, penyebabnya bukan gara-gara pesawat jatuh, melainkan kenaikan harga tiket dan penerapan bagasi berbayar.

Masih menurut BPS, jumlah penumpang pesawat domestik sepanjang Januari 2019 merosot 12,48% menjadi 6,66 juta orang dibanding Januari 2018. Penurunan jumlah penumpang pesawat di bulan pertama baru pertama kali terjadi dalam empat tahun belakangan.

Bahkan, dibanding Desember 2018, penurunan penumpang pesawat pada Januari 2019 lebih dalam lagi, mencapai 16,07%. Di bulan yang sama 2017 dan 2018, penurunannya hanya 8,65% dan 6,63%. BPS menyebut, penurunan penumpang kali ini bukan cuma karena musiman, ada faktor lain. Ya, itu tadi, kenaikan harga tiket pesawat dan penerapan bagasi yang tak lagi gratis.

Dan, dua kebijakan itu masih berlaku sampai sekarang. Jadi, bukan tidak mungkin jumlah penumpang pesawat kembali turun. Dampaknya, juga merembet ke sektor pariwisata. Buktinya, Kementerian Pariwisata melaporkan, tingkat hunian hotel di sejumlah daerah merosot dalam, tinggal 30%-40%. Penjualan pusat oleh-oleh juga turun.

Ya, sering kali kita harus bayar mahal kebijakan tidak populer.♦

S.S. Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×