Reporter: Yoliawan H | Editor: Tri Adi
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,05%, produk domestik bruto (PDB) sangat mungkin tembus US$ 1 triliun. Tahun ini, kami memprediksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 %, sedangkan target pemerintah 5,4%.
Faktor pendorong masih sama dengan tahun 2017, yakni konsumsi dan investasi. Kita harus menggenjot investasi lebih tinggi, karena kalau hanya mengandalkan konsumsi, tak terlalu baik.
Saat ini porsi private consumption memang masih 56%. Investasi penting agar dampak pertumbuhan ekonomi ke penyerapan tenaga kerja menjadi lebih besar.
Jadi, pendorongnya masih investasi dan konsumsi. Tapi kalau harga komoditas stabil atau lebih baik, ekspor seharusnya lebih baik dan membantu menopang pertumbuhan ekonomi.
Dampaknya kalau nilai PDB semakin membesar, potensi penerimaan pajak juga semakin tinggi. Dan, dengan jumlah nominal PDB lebih tinggi plus asumsi pertumbuhan penduduk yang sama, maka pendapatan per kapita Indonesia akan semakin tinggi.
Kunci penopang kenaikan PDB dan pertumbuhan konsumsi adalah stabilitas harga. Ekspektasi harga makanan harus dijaga agar tetap dan mendorong orang untuk lebih banyak konsumsi. Apalagi satu tahun menjelang tahun pemilu, yang cenderung mendorong konsumsi.
Yang juga harus diperhatikan adalah penyerapan tenaga kerja. Karena saat ini relatif lebih rendah. Harus kita cermati bagaimana peranan industri bagi perekonomian yang saat ini sedang turun.
Pemerintah harus memberikan stimulus ke industri agar dapat menyerap tenaga kerja. Pemerintah juga harus menjaga iklim investasi, juga harus konsisten pada kebijakan dan aturan hukum agar investasi meningkat.
Tahun ini, saya melihat sektor pendorong ekonomi masih sama, yakni yang berhubungan dengan pemerintah. Misalnya, sektor infrastruktur serta sektor berbasis komoditas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News