kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelajaran dari Buffett


Senin, 04 Mei 2020 / 13:12 WIB
Pelajaran dari Buffett
ILUSTRASI.


Sumber: Harian KONTAN | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Tak ada gading yang tak retak. Demikian juga Warren Buffett, Chief Executive Officer Berkshire Hathaway (Berkshire).

Sabtu, 2 April 2020 waktu Amerika Serikat (AS), Buffett meminta maaf kepada para pemegang saham Berkshire. Dalam rapat pemegang saham tahunan virtual Berkshire, dia mengaku salah perhitungan saat berinvestasi pada saham-saham maskapai penerbangan.

Buffett menyatakan telah menjual seluruh saham-saham maskapai penerbangan yang menjadi portofolio Berkshire tersebut, April lalu. Saham-saham tersebut terdiri dari American Airlines, Delta Air Lines, Southwest dan United Airlenes yang bernilai US$ 6 miliar.

Seperti ditulis MarketWatch, kapitalisasi pasar Southwest dan Delta Air Lines sejak awal tahun 2020 hingga kini, amblas masing-masing 46% dan 59%.

Bahkan kapitalisasi pasar American Airlines dan United Airlines, masing-masing anjlok sebanyak 63% dan 70%. Sebagai pembanding, indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 17% year to date.

Satu hal yang menarik, Buffett telah kesekian kali memperlihatkan jiwa besarnya. Meski menyandang nama besar di dunia investasi, pria berjuluk Oracle of Ohama (peramal dari Ohama) ini tidak sungkan mengungkapkan kekeliruan yang telah dilakukannya dan selalu rendah hati. Pemilik kekayaan senilai US$ 72 miliar ini mempertanggung jawabkan strategi investasi yang telah diambil perusahaan investasi miliknya, Berkshire.

Tidak ada yang menyalahkan Buffett. Pandemi virus korona (Covid-19) memang telah mengubah segala perhitungan dan proyeksi bisnis.

Kesulitan juga terjadi di negeri ini. Tak sedikit perusahaan pengelola dana masyarakat yang terpuruk, bahkan sebelum korona mewabah.

Bagi perusahaan yang sejak awal sudah tak menerapkan prinsip kehati-hatian memilih portofolio, menyalahkan keadaan merupakan cara berkelit paling mudah. Kambing hitamnya bisa saja efek gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya atau yang terbaru, pandemi korona.

Saat pasar keuangan bullish, kecerobohan atau kesengajaan memilih portofolio berisiko tinggi demi mengejar return, biasanya tidak akan memakan korban. Kala itu semua akan terlihat normal, tidak ada kepanikan investor dan jauh dari aksi rush.

Namun kondisi akan berubah saat arah angin berbalik arah. Seperti kata Buffett, "Only when the tide goes out do you discover who has been swimming naked".

Penulis : Yuwono Triatmodjo

Redaktur Pelaksana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×