kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,90   4,55   0.49%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerimaan seret, pemerintah bakal hemat anggaran 2019?


Selasa, 21 Mei 2019 / 16:50 WIB
Penerimaan seret, pemerintah bakal hemat anggaran 2019?


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya realisasi pendapatan negara bakal berimbas pada anggaran belanja. Jika penerimaan pajak terus menerus melemah, pemerintah bisa memilih untuk menghemat anggaran. Ini dilakukan demi menjaga defisit anggaran agar tidak melebar dari yang ditargetkan pada tahun ini sebesar 1,84% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemkeu), per akhir April 2019 lalu, realisasi belanja negara mencatatkan pertumbuhan yang stabil di tengah melemahnya realisasi penerimaan negara. Realisasi belanja negara pada periode tercatat sebesar Rp 631,8 triliun. Angka itu tumbuh 8,4% year on year (yoy). Sementara pada akhir April 2018, realisasi belanja negara tumbuh 8,3% yoy.

Sementara itu, realisasi pendapatan negara tercatat Rp 0,5% yoy menjadi Rp 530,7 triliun, terjun dari periode yg sama pada tahun 2018 yg masih bisa tumbuh 13,3% yoy. Adapun realisasi penerimaan pajak tercatat sebesar Rp 387 triliun atau hanya tumbuh 1% yoy.

Padahal, pada akhir April 2018, realisasi penerimaan pajak masih mampu tumbuh 10,8% yoy. Sedangkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 94 triliun, turun 14,8% yoy.

Namun, Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemkeu Askolani belum mau menyebutkan secara gamblang terkait dampak dari lemahnya penerimaan terhadap belanja negara, termasuk penghematan anggaran. Sebab, Kemkeu masih memonitor hal ini secara berkala setiap bulan.

"Nanti dalam laporan semester I pada bulan Juli akan disampaikn pemerintah mengenai hasil evaluasi enam bulan berjalan serta membuat perkiraannya untuk sisa enam bulan sisanya sampai dengan akhir tahun," kata Askolani kepada Kontan.co.id, Selasa (21/5).

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengingatkan upaya pemerintah dalam mengejar target penerimaan pajak tahun ini. Sebab, "Upaya itu bisa berdampak negatif terhadap iklim usaha," kata Piter kepada Kontan.co.id.

Ia memperkirakan, realisasi penerimaan pajak akhir tahun hanya akan mencapai 90%-95% dari target. Sehingga defisit anggaran akan melebar ke kisaran 2%-2,5% terhadap PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×