Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Tri Adi
Bagi segenap bangsa Indonesia, Agustus adalah bulan perjuangan dan pengorbanan. Di bulan ini, 73 tahun yang lalu, Indonesia memproklamasikan diri sebagai negara dan bangsa yang merdeka dari segala bentuk penjajahan.
Setiap tahun di bulan kedelapan kalender masehi, nuansa merah putih selalu menghiasai gedung pemerintahan, perkantoran, hingga perkampungan. Bangsa Indonesia merayakan hari kelahirannya dengan penuh suka cita dan semangat persatuan.
Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI merupakan salah satu tanda terima kasih kita terhadap jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pendiri negara ini. Semangat pengorbanan mereka dalam merebut kemerdekaan semestinya jadi navigasi bagi generasi penerus bangsa mengisi kemerdekaan.
Pada Agustus tahun ini, dimensi dan suasananya agak berbeda. Sebab, kita bukan hanya memperingati Hari Kemerdekaan RI. Setidaknya ada dua peristiwa besar yang turut menghiasi perjalanan Indonesia hari-hari ini.
Pertama, pelaksanaan Asian Games ke-18 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang. Untuk kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar di kawasan Asia. Pada 1962, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games.
Belum genap seminggu pelaksanaan Asian Games, para atlet Indonesia telah membuktikan diri dan membuat harum bagi Merah Putih. Semangat perjuangan dan pengorbanan diperlihatkan. Cukup mengejutkan sekaligus membanggakan. Keping demi keping medali sudah mereka persembahkan. Merah Putih berkibar dan Indonesia Raya pun berkumandang di sejumlah arena pertandingan.
Namun, selain momentum membanggakan, ada satu peristiwa memilukan yang menghiasi hari-hari kita belakangan ini. Gempa mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bahkan sudah ratusan kali gempa susulan menghantam saudara-saudara kita di Lombok.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sejak gempa pada 29 Juli 2018 hingga 21 Agustus 2018, total korban meninggal mencapai 515 jiwa dan 7.145 orang luka-luka. Adapun jumlah pengungsi mencapai 431.416 orang.
Sekarang bukan saatnya berdebat tentang status bencana nasional atau bukan. Pemerintah dan masyarakat Indonesia mesti peka. Dalam suasana Hari Raya Kurban ini, Lombok memanggil dan membutuhkan pengorbanan kita.•
Sandy Baskoro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News